tirto.id - Singapura, merupakan salah satu negara tetangga Indonesia yang tergabung dalam Association of Southeast Asian Nations (ASEAN). Singapura juga termasuk dalam negara pendiri ASEAN bersama dengan Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina.
ASEAN dibentuk pada 8 Agustus 1967 di melalui Deklarasi Bangkok. Pertemuan menteri-menteri luar negeri dari lima negara di Thailand saat itu menyepakati pembentukan ASEAN sebagai sebuah organisasi regional baru di Asia Tenggara. Hingga kini, jumlah anggota ASEA telah bertambah jadi 10 dengan masuknya Brunei, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Myanmar.
Sama seperti Malaysia, sebelum kemerdekaannya, Singapura merupakan wilayah jajahan Inggris. Pasukan Inggris tiba di wilayah Singapura pada 28 Januari 1819, ketika Thomas Stamford Raffles diutus Kerajaan Britania (Inggris) untuk mencari pangkalan strategis di Selat Malaka. Langkah itu demi menandingi Belanda yang menguasai wilayah Kesultanan Johor.
Raffles lantas membeli Singapura dari Sultan Johon. Meskipun Belanda menguasai hampir semua wilayah Kesultanan Johor, pulau yang dibeli Raffles saat itu masih menjadi hak Sultan Johor.
Perjanjian tahun 1824 antara Belanda dan Inggris kemudian memperjelas posisi Singapura sebagai wilayah koloni Inggris. Sejak itu, Raffles berupaya mewujudkan visi, menjadikan Singapura sebagai pelabuhan utama di jalur strategi Selat Malaka. Raffles ingin pulau yang tidak terlampau lebar itu menjadi tempat berlabuh kapal-kapal dagang di Asia.
Memasuki tahun 1832, Singapura telah menjadi pusat pemerintahan Straits Settlements (wilayah pemukiman teluk) untuk daerah Penang, Malaka, dan Singapura. Saat itu, Inggris telah berkuasa penuh atas wilayah yang kini menjadi bagian Malaysia, Brunei, dan Singapura.
Setelah terusan Suez dibuka pada 1869, posisi Singapura semakin penting sebagai pusat berlabuh kapal-kapal dagang dari barat-timur atau sebaliknya. Singapura berperan menjadi titik pertemuan rute perdagangan utama yang melintas di antara Samudra Hindia dengan Samudra Pasifik. Peran strategis ini berlanjut hingga sekarang.
Singapura sempat direbut Jepang tetapi segera dikembalikan kepada Inggris setelah Perang Dunia II berakhir. Namun, pada tahun-tahun berikutnya keinginan rakyat Singapura untuk merdeka terus menguat.
Pada 1955, seorang tokoh pro-kemerdekaan, David Saul Marshall memenangkan pemilu pertama di Singapura. Dia lantas menuntut kemerdekaan penuh dari Kerajaan Britania, tetapi ditolak.
Meski begitu, keinginan merdeka tidak surut. Singapura akhirnya memiliki pemerintahan sendiri di tahun 1959, dengan Lee Kuan Yew menjabat perdana menteri.
Singapura sempat bergabung dengan Federasi Malaysia pada tahun 1963. Namun, kerusuhan etnis di Singapura memaksa Parlemen Malaysia untuk membuat sidang yang menentukan nasib wilayah itu pada 1965.
Hasil sidang tersebut memutuskan Singapura untuk dilepaskan dari Federasi Malaysia. Tepat, pada 9 agustus 1965, Singapura akhirnya resmi berdaulat dan merdeka.
Profil Negara dan Bentuk Pemerintahan Singapura
Singapura merupakan negara republik setelah lepas dari Federasi Malaysia pada 1965. Setelah itu, Singapura punya kepala negara dengan jabatan presiden, dan kepala pemerintahan dipegang oleh perdana menteri. Dengan demikian, bentuk pemerintahan Singapura adalah republik parlementer.
Setelah Singapura merdeka, Yusof bin Ishak menjadi presiden pertama. Sementara itu, perdana menteri Singapura tetap Lee Kuan Yew. Nama yang terakhir memimpin pemerintahan Singapura di masa yang panjang. Lee Kuan Yew menempati posisi perdana menteri Singapura sejak tahun 1959 hingga 1990.
Dengan luas total 716 km2, wilayah Singapura terbagi menjadi lima region. Kelima region itu ialah Wilayah Tengah (Central Area), Wilayah Timur (Tampines), Wilayah Utara (Woodlands), Wilayah Timur Laut (Seletar), dan Wilayah Barat (Jurong East).
Dikutip dari modul Serumpun ASEAN, berikut ini rincian singkat profil negara Singapura:
- Nama Negara: Singapura
- Ibu Kota: Kota Singapura
- Luas Wilayah: 716 km2
- Bahasa: Inggris, Melayu, Mandarin, Tamil
- Hari Kemerdekaan: 9 Agustus 1965 (dari Federasi Malaysia)
- Lagu Kebangsaan: Majulah Singapura
- Mata Uang: Dolar Singapura (SGD)
- Bentuk Pemerintahan: Republik Parlementer
- Kepala Negara: Presiden
- Kepala Pemerintahan: Perdana Menteri
- Presiden Singapura saat ini: Halimah Yacob (masa jabatan 2017-2023)
- Perdana Menteri Singapura saat ini: Lee Hsien Loong (sejak 2004)
Batas Wilayah Singapura & Letak Astronomis
Menurut modul Rekam Jejak Indonesia di ASEAN, Singapura memiliki luas wilayah 716 km2, yang kemudian dibagi menjadi 5 wilayah. Latak negara ini strategis karena berada di silang lalu-lintas pelayaran dari negara-negara Asia Timur, Asia Barat, Afrika, Eropa, Amerika, dan Australia.
Sama seperti mayoritas negara Asia Tenggara yang lainnya, Singapura mempunyai iklim tropis dan muson. Karakter geografis Singapura bervariasi. Di bagian utara dan tengah terdapat bukit-bukit, bagian timur berupa dataran rendah, sementara bagian barat daya terdiri dari lembah dan rawa.
Mengutip laman Rumah Belajar Kemdikbud, secara garis astronomis, Singapura terletak antara 1 11 LU - 1 28° LU, dan 103 38° BT - 104 5°BT.
Berikut ini adalah batas-batas wilayah Singapura secara geografis:
- Sebelah utara: Malaysia
- Sebelah barat: Malaysia
- Sebelah selatan: Indonesia
- Sebelah timur: Laut Cina Selatan
Data Penduduk Singapura
Per tahun 2020, Singapura memiliki sekitar 5,7 juta penduduk. Penduduk di Singapura didominasi oleh etnis Tionghoa, kemudian Melayu, India, dan lain sebagainya.
Penduduk Singapura punya mata pencaharian utama di bidang industri, pariwisata, perdagangan. Industri utama di Singapura adalah industri petrolium, pengolahan karet, makanan dan minuman, serta barang elektronik.
Dari segi demografi, mengutip dari data Statista, mayoritas populasi di Singapura pada tahun 2021 didominasi oleh penduduk usia 25-59 tahun. Ini artinya, mayoritas penduduk Singapura berada di usia produktif.
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Addi M Idhom