Menuju konten utama

Profil Senegal di Piala Dunia 2022: Ambisi Mengulang Memori 2002

Berikut profil Senegal di Piala Dunia 2022, diprediksi bakal berambisi mengulang memori 2002.

Profil Senegal di Piala Dunia 2022: Ambisi Mengulang Memori 2002
Ilustrasi Sepakbola. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Aksi Senegal di Piala Dunia 2022 akan dipenuhi keinginan untuk mengulang prestasi terbesar mereka, tepatnya saat mereka berhasil menembus babak perempat final di Korea Selatan dan Jepang 2002.

Senegal merupakan satu dari lima negara Afrika yang mendapatkan jatah bermain di Qatar 2022. Empat negara lainnya adalah Kamerun, Tunisia, Maroko, dan Ghana. Kelima negara tersebut sama-sama meraih tiket lolos pada 29 Maret 2022 lalu.

Dari kelima negara itu, harus diakui Senegal yang paling minim pengalaman. Termasuk Qatar 2022, Ghana bermain di empat Piala Dunia, Tunisia enam kali, Maroko enam kali, dan Kamerun yang terbanyak dengan delapan kali. Sedangkan Senegal baru akan menjalani Piala Dunia ketiganya.

Namun, dengan jumlah yang paling sedikit, Senegal sudah mampu menyamai prestasi Ghana dan Kamerun. Yakni menembus perempat final atau 8 besar Piala Dunia. Negara lain seperti Maroko hanya pernah masuk 16 besar sedangkan Tunisia selalu tersingkir di babak grup.

Kiprah Senegal di Piala Dunia 2002

Momen emas sepak bola Senegal itu bahkan terjadi di partisipasi pertama mereka di Piala Dunia. Tepatnya di Korea Selatan dan Jepang 2002. Bermain sebagai negara debutan tak membuat tim asuhan Bruno Metsu takut.

Hebatnya, Senegal langsung membuat kejutan ketika mereka bisa mengalahkan Perancis 1-0 di laga pembuka. Saat itu Perancis merupakan juara bertahan usai menjadi yang terbaik tahun 1998 di kandang sendiri. Tapi gol tunggal Papa Bouba Diop membuat pandangan publik terhadap Senegal berubah.

Kemenangan itu memang tak berlanjut di matchday 2 ketika Senegal bermain imbang 1-1 melawan Denmark. Saat itu Senegal tertinggal karena gol Jon Dahl Tomasson sebelum disamakan Salif Diao. Diao sendiri pada akhirnya menerima kartu merah di laga tersebut.

Kemenangan tak didapat juga oleh Senegal di partai terakhir fase grup. Melawan Uruguay, kedua negara bermain imbang 3-3.

Tapi hasil itu sudah cukup untuk membawa Senegal mendapatkan euforia dengan lolos ke 16 besar. Menjadi runner-up dengan lima poin, Senegal hanya kalah dari Denmark yang meraup tujuh poin. Sedangkan dua negara hebat seperti Uruguay (2 poin) dan Perancis (1 poin) harus tersingkir.

Kejutan tak berhenti dibuat oleh The Lions of Teranga, julukan Timnas Senegal, di babak 16 besar. Menghadapi Swedia, mereka tertinggal oleh gol Henrik Larsson di menit 11. Henri Camara lantas bisa menyamakan kedudukan di menit 37.

Swedia merasakan benar ketangguhan Senegal di laga ini. Ketika laga dipaksa masuk ke extra time, Camara sukses mencetak gol keduanya di menit 104. Alhasil, Senegal lolos ke perempat final untuk menantang Turki yang sebelumnya menyingkirkan Jepang 1-0.

Senegal sebenarnya bisa memberikan perlawanan sengit pada Turki ketika laga selesai 0-0 di waktu normal. Sayangnya di perpanjangan waktu, Turki bisa mencetak gol kemenangan di menit 94 melalui Ilhan Mansiz.

El Hadji Diouf, salah satu bintang Senegal di Piala Dunia 2002, mengatakan bahwa kemenangan atas Perancis sangat berarti bagi mereka. Perancis kala itu tak hanya berstatus sebagai juara dunia, tapi juga juara Eropa setelah menjuarai Euro 2000. Namun Senegal sukses membuat dunia terhenyak.

"Perancis saat itu adalah juara dunia dan juara Eropa. Mereka punya banyak pemain hebat yang bermain di liga top dunia. Kami mendapatkan sesuatu yang luar biasa setelah kemenangan itu," kata Diouf.

Kiprah Senegal di Piala Dunia 2002 memang berakhir di Osaka, tempat berlangsungnya laga melawan Turki. Namun hasil itu seperti menumbuhkan harapan baru bagi anak-anak Senegal.

Usaha Senegal untuk kembali berkiprah di Piala Dunia memang menemui banyak hambatan. Mereka baru berhasil lolos lagi pada Piala Dunia 2018 di Rusia. Namun saat itu mereka tersingkir di fase grup lewat sebuah perjuangan keras.

Kolombia (6 poin), Jepang (4), Senegal (4), dan Polandia (3) merupakan urutan klasemen akhir Grup H Piala Dunia 2018. Hal yang menyesakkan bagi Senegal adalah mereka kalah dalam urusan fair play dari Jepang!

Kedua tim sama-sama mencetak empat gol dan kebobolan empat gol. Secara head to head juga berimbang karena laga antara keduanya selesai 2-2. Penentuan siapa yang lebih unggul akhirnya melalui fair play.

Dari tiga laga yang dijalani, Jepang terbukti bermain lebih bersih dibanding Senegal. Jepang hanya mengoleksi empat kartu kuning sedangkan Senegal enam kartu kuning. Atas dasar itu, Jepang yang akhirnya menemani Kolombia ke 16 besar.

Kini jelang Qatar 2022, Senegal dipenuhi ambisi untuk mengulang prestasi 2002. Menariknya, Senegal kini dilatih oleh Aliou Cisse yang merupakan salah satu pemain yang berlaga di Korea Selatan dan Jepang.

Cisse tentunya cukup yakin dengan peluang timnya kali ini. Apalagi mereka adalah juara Piala Afrika 2021 (digelar tahun 2022) sehingga secara performa harusnya masih sangat terjaga.

Selain itu ada hal lain yang membuat Senegal akan sangat termotivasi di Qatar 2022 nanti. Yakni bagi mereka, sepakbola adalah hal yang bisa menyatukan rakyat. Keberhasilan di Qatar 2022 nanti tak hanya akan berimbas pada prestasi tim tapi juga dirasakan oleh semua lapisan masyarakat Senegal.

"Barometer di masyarakat Senegal saat ini adalah sepakbola. Mereka menonton kami bermain dan bangga menjadi orang Senegal dan Afrika," tutur Cisse ketika diwawancarai New York Times usai Senegal memastikan tiket ke Qatar 2022 lalu.

Berikut rangkuman profil Senegal di Piala Dunia 2022

  • Prestasi Terbaik: 8 Besar (2002)
  • Penampilan di Piala Dunia: 3 (2002, 2018, 2022)
  • Prestasi Terakhir: Fase Grup (2018)
  • Rekor di Piala Dunia: 8 main, 3 menang, 3 imbang, 2 kalah, mencetak 11 gol, kebobolan 10 gol
  • Pemain Bintang: Sadio Mane, Kalidou Koulibaly, Idrissa Gueye

Baca juga artikel terkait TIMNAS SENEGAL atau tulisan lainnya dari Wan Faizal

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Wan Faizal
Penulis: Wan Faizal
Editor: Alexander Haryanto