tirto.id - Srdan Lopicic menjadi salah satu rekrutan terbaru Persib Bandung bersama Esteban Vizcarra untuk menyongsong kompetisi Liga 1 2019. Lopicic sebenarnya bukan nama asing bagi persepakbolaan nasional. Gelandang asal Montenegro ini sudah merumput di Indonesia sejak 2011. Berikut ini profil dan sejarah karier Srdan Lopicic.
Lopicic lahir pada 20 November 1983 di salah satu negara Eropa Timur yang saat itu masih bernama Yugoslavia. Setelah Yugoslavia terpecah-belah karena perang saudara, Lopicic memilih menjadi warga negara Montenegro.
Awal karier Lopicic dilaluinya bersama klub-klub di kawasan Eropa Timur, dari FK Lovcen, FK Crvena Stijena, FK Rudar Pljevlja, FK Hajduk Beograd, FK Mogren, FK Bokelj, hingga OFK Petrovac. Ia juga sempat memperkuat klub Belgia, Olympic Charleroi, sebelum hijrah ke Indonesia.
Karier sepakbola Lopicic di masa muda sebenarnya cukup cerah. Terbukti, ia dipanggil untuk membela tim nasional Montenegro U21. Selama periode 2000-2005, Lopicic mengemas 5 caps.
Sering Berganti Klub
Klub pertama Lopicic di Indonesia adalah Persisam Putra Samarinda. Ia bergabung dengan klub yang kini berganti rupa menjadi Bali United ini pada musim 2011/2012. Lopicic langsung diandalkan dengan 28 kali main dan mencetak 4 gol. Sayangnya, Persisam hanya finish di posisi 11.
Musim berikutnya, Lopicic pindah ke Persebaya Surabaya versi PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB) yang berkiprah di kompetisi level kedua, Divisi Utama. Sebagai catatan, kala itu terjadi dualisme Persebaya. Lopicic memperkuat Persebaya yang sekarang memakai nama Bhayangkara FC.
Nama Lopicic semakin dikenal di kancah sepakbola nasional saat membela Persela Lamongan di kompetisi ISL 2013/2014. Bersama klub berjuluk Laskar Joko Tingkir ini, ia tampil di 24 pertandingan dan melesakkan 7 gol.
Lopicic kembali ke Samarinda di musim selanjutnya. Kali ini ia merumput di Pusamania Borneo FC, saudara muda klubnya dulu, Persisam Putra Samarinda. Namun, kompetisi musim 2014/2015 ini harus berhenti di tengah jalan karena persepakbolaan Indonesia dijatuhi skorsing oleh FIFA.
Musim 2015/2016, pamor Lopicic ternyata belum meredup. Ia bahkan diboyong salah satu klub mapan di tanah air, yakni Arema Cronus. Sayangnya, kebersamaan Lopicic dengan tim Singo Edan tidak tuntas karena cedera patah tulang.
Menjawab Tantangan Persib
Setelah pulih, Lopicic justru hengkang dari Indonesia untuk bergabung dengan klub Liga Hong Kong, South China, pada 2016. Tapi, ia hanya bermain tiga kali sebelum memutuskan pulang ke negaranya.
Lopicic mudik dan pada 2017 memperkuat mantan klubnya, FK Lovcen. Ini adalah klub profesional pertama dalam karier sepakbola Lopicic. Rupanya, Lopicic tidak bisa terlalu lama pergi dari Indonesia. Ketika panggilan dari Persiba Balikpapan datang, ia langsung sepakat.
Persiba menjadi klub Indonesia ke-6 bagi Lopicic yang bergabung ketika kompetisi sudah setengah musim berjalan. Tim Beruang Madu terlambat mendatangkannya, dan akhirnya harus terdegradasi.
Untuk ketiga kalinya, Lopicic balik ke Samarinda. Borneo FC memanggilnya kembali. Kompetisi Gojek Liga 1 2018 pun sekaligus menjadi ajang pembuktian bagi Lopicic bahwa ia belum habis walau sudah tidak muda lagi. Di tengah persaingan ketat, tim Pesut Etam memungkasi musim di jajaran 10 besar.
Kini, Lopicic ditunggu tantangan baru yang boleh jadi paling berat selama karier sepakbolanya. Persib Bandung telah resmi merekrutnya meskipun sempat mendapat protes dari pendukung klub yang pernah mampu memboyong Michael Essien dan Carlton Cole ini.
Pada usia 35 tahun, Lopicic sebisa mungkin wajib menunjukkan bahwa ia Persib tidak salah telah memilihnya. Jika liga mendatang mampu dilaluinya dengan baik, bukan mustahil Lopicic bakal mengakhiri karier sepakbolanya di tim Maung Bandung dengan meninggalkan kesan manis.
Editor: Iswara N Raditya