tirto.id - Roberto Mancini pelatih Timnas Arab Saudi merupakan salah satu juru taktik papan atas dunia. Ia juga pernah mengantar Timnas Italia menjuarai ajang Piala Eropa atau EURO. Lalu, bagaimana komentar Mancini jelang duel antara tim besutannya melawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia?
Mancini merupakan salah satu legenda sepak bola Italia. Sejak masih aktif sebagai pemain maupun ketika sudah berkarier sebagai pelatih, Mancini lebih banyak berkiprah di Italia.
Faktanya, 3 dari 4 klub yang pernah dibela Mancini ketika masih menjadi pemain adalah tim-tim asal Italia. Mancini mengawali karier sepak bola bersama Bologna, pada 1980 hingga 1982. Tapi masa keemasan sebagai pemain terjadi saat ia membela Sampdoria.
Mancini memperkuat Il Samp pada periode 1982-1997, dan menorehkan 567 penampilan. Dari jumlah laga itu, Mancini sanggup mengemas 171 gol dan 57 assists. Total 7 gelar juara juga dipersembahkan Mancini kepada Sampdoria.
Mancini mengantar Sampdoria meraih gelar juara Serie A alias scudetto 1990/1991. Kemudian ada 4 trofi Coppa Italia, yang diraih Mancini dan Sampdoria pada musim 1984/85, 1987/88, 1988/89, dan 1993/94. Dua trofi lainnya adalah Piala Super Italia 1991 dan Piala Winners 1989/90.
Selesai bersama Sampdoria, Mancini lantas membela Lazio sampai 2001. Bersama klub ibukota Italia itu Mancini bermain sebanyak 136 laga, mengemas 24 gol dan 30 assists.
Lazio juga menjadi episode indah dalam karier Mancini, karena ada 6 gelar juara yang diraih. Deretan gelar itu adalah Serie A 1999/2000, Coppa Italia 1997/1998 dan 1999/2000, Piala Super Italia 1998, Piala Winners 1998/1999, dan Piala Super Eropa 1999.
Setelahnya, Mancini sempat mencicipi karier di Leicester City (Liga Inggris), meski hanya memainkan 4 laga. Kariernya di level tim nasional juga cukup bagus, walau tidak ada gelar juara yang bisa dipersembahkan.
Karier Roberto Mancini Sebagai Pelatih
Usai gantung sepatu, Mancini lantas melanjutkan karier sebagai pelatih. Pengalaman pertamanya dalam menjadi juru taktik dimulai pada 2001, ketika menjadi pelatih Fiorentina. Kemudian diikuti menjadi pelatih Lazio sampai 2004.
Meski terbilang hijau dalam dunia kepelatihan, Mancini bisa meraih gelar juara bersama 2 klub tersebut. Trofi Coppa Italia musim 2000/2001 bersama Fiorentina, lalu musim 2003/2004 bersama Lazio.
Kariernya sebagai juru taktik makin melejit ketika melatih Inter Milan mulai tahun 2004. Tidak tanggung-tanggung, 7 gelar juara berhasil dipersembahkan Mancini kepada Nerazzurri, termasuk 3 scudetto secara beruntun pada musim 2005/06, 2006/07, dan 2007/08.
Gelar domestik lain adalah Coppa Italia musim 2004/05 dan 2005/06. Adapun 2 gelar berikutnya adalah Piala Super Italia tahun 2005 dan 2006.
Mancini kemudian hijrah ke Inggris untuk melatih Manchester City mulai tahun 2009. Mancini juga sukses bersama The Citizens. Ia merupakan pelatih pertama yang bisa memberikan gelar juara liga bagi City di era Premier League, yakni musim 2011/2012.
Total 3 gelar diberikan Mancini kepada City, termasuk Piala FA 2010/11 dan FA Community Shield 2012. Setelahnya, Galatasaray menjadi pelabuhan karier melatih Mancini, dengan raihan gelar Piala Turki 2013/14. Sayang sekali itu adalah gelar terakhir Mancini di level klub.
Mancini sempat kembali melatih Inter tahun 2014 sampai 2016, dan mencoba peruntungan di Liga Rusia bersama Zenit St. Petersburg tahun 2017/18. Sayang, Mancini gagal membawa trofi.
Mancini lantas menerima pinangan FIGC untuk melatih Timnas Italia mulai tahun 2018. Gelar bergengsi ia persembahkan yaitu Piala Eropa 2020 (dimainkan tahun 2021). EURO 2020 jadi persembahan terbaik Mancini kepada negaranya.
Kebersamaan dengan Gli Azzurri berakhir pada 13 Agustus 2023, kemudian menerima pinangan untuk menangani Timnas Arab Saudi pada bulan yang sama. Sayangnya, sejauh ini Mancini masih kesulitan membantu Arab Saudi untuk berkembang.
Di Piala Asia 2024 lalu, Mancini gagal membawa The Green Falcons melaju jauh. Langkah Arab Saudi terhenti di babak 16 besar, saat kalah adu penalti melawan Korea Selatan. Performa Arab Saudi kala itu memang tidak terlalu meyakinkan, pasalnya mereka sempat ditahan imbang Thailand 0-0 di fase grup.
Target berikutnya bagi Mancini tentu saja meloloskan Arab Saudi ke Piala Dunia 2026, dari fase ronde 3 babak kualifikasi. Ia wajib membawa Arab Saudi menempati dua posisi teratas di klasemen akhir Grup C ronde 3. Di putaran 3, masing-masing grup hanya tersedia 2 tiket lolos otomatis ke Piala Dunia 2026.
Untuk lolos Piala Dunia, mereka juga bisa berjuang di putaran 4, dengan menempati peringkat 3-4. Serta peluang akhir di babak playoff antarkonfederasi. Tapi jalan panjang tersebut tentu bukan pilihan bagi tim sekelas Arab Saudi.
Di Grup C ronde 3, Timnas Arab Saudi mesti memperebutkan posisi dengan 2 tim kuat lain, yakni Jepang dan Australia. Tapi Arab Saudi juga tidak boleh menganggap remeh 3 tim lain seperti Bahrain, China, dan Indonesia.
Timnas Indonesia akan menjadi lawan pertama Arab Saudi pada akhir pekan ini. Di atas kertas, Indonesia jelas jauh di bawah Arab Saudi. Tapi segala hal masih bisa terjadi, termasuk kejutan saat Arab Saudi ditahan imbang Thailand 0-0 di Piala Asia 2024 lalu.
"Dalam waktu dekat kami akan menjalani laga kualifikasi Piala Dunia dan itu tidak akan mudah. Tetapi kami akan mengeluarkan semua kemampuan, komitmen, dan kemauan keras untuk lolos," kata Mancini.
Penulis: Wan Faizal
Editor: Oryza Aditama