tirto.id - Ali Al Bulayhi merupakan salah satu bek ‘nakal’ sekaligus kontroversial yang dimiliki Arab Saudi. Bek Al Hilal itu berusia 34 tahun itu dipanggil pelatih Roberto Mancini untuk memperkuat The Green Falcons di laga ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona AFC, termasuk duel vs Timnas Indonesia.
Arab Saudi akan memulai kampanye mereka di ronde 3 WCQ 2026 zona Asia dengan menjamu Timnas Indonesia di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Jumat (6/9/2024) pukul 01.00 WIB. Laga ini akan tayang melalui siaran langsung RCTI dan live streaming Vision+.
Duel kontra Arab Saudi bakal jadi ujian berat bagi Indonesia. The Green Falcons tidak hanya unggul secara kualitas dan ranking FIFA. Secara mental, Arab bisa superior dengan kehadiran Al Bulayhi. Sang bek veteran patut jadi perhatian bagi skuad Indonesia, terlebih para penyerang.
Al Bulayhi punya reputasi cukup unik. Ia kerap jadi perhatian karena aksi usil dan provokasi di lapangan. Pemain dunia kaliber Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, hingga Hakim Ziyech, pernah jadi korban keusilan Al Bulayhi.
Profil Ali Al Bulayhi Bek Arab: Piting Messi & Provokasi Ronaldo
Ali Al Bulayhi beberapa kali menjadi perhatian karena aksi tengilnya di lapangan. Salah satunya terjadi dalam duel pembuka Grup C Piala Dunia 2022 di Qatar, saat Arab Saudi bersua Argentina.
Perhatian kepada Al Bulayhi tak lepas dari keberaniannya untuk berhadapan dengan bintang Argentina, Lionel Messi. Bahkan, Al Bulayhi kedapatan pernah memiting Messi saat kedua pemain saling duel.
Tidak hanya itu, Al Bulayhi di beberapa momen mendatangi Messi, lantas mencoba memprovokasi pemegang 8 Ballon d’Or itu. Al Bulayhi mengonfirmasi jika dirinya memang sengaja untuk melakukan aksi provokasi dengan mengucapkan sesuatu.
“Jika kami memainkan 3 sampai 4 pertandingan satu sama lain, Anda tidak akan mengalahkan kami, sampai Anda menghormati kami,” terang Bulayhi terkait ucapannya kepada Messi, dikutip dari Al Saudia, Mei 2023 lalu.
Messi kedapatan hanya tersenyum menanggapi provokasi Al Bulayhi. Al Saudia menyebut jika sang bek melontarkan ucapan itu dalam bahasa Arab, alih-alih bahasa lain yang dimengerti kedua pemain. Al Bulayhi seolah hanya berupaya mempertontonkan kepercayaan dirinya. Laga tersebut berkesudahan 2-1 kemenangan untuk Arab.
Aksi provokasi lain dilakukan Al Bulayhi kepada Cristiano Ronaldo. Salah satu yang menjadi perhatian ialah ketika kedua pemain saling jumpa dalam duel Al Hilal vs Al Nassr di semifinal Super Cup pada April 2024 lalu.
Ronaldo bahkan kedapatan muntab karena gangguan Bulayhi. Puncaknya, pemegang 5 Ballon d’Or itu menyerang dan menyikut Bulayhi. Aksi itu terjadi ketika Bulayhi menghalangi CR7 saat lemparan ke dalam diberikan untuk Al Nassr.
Aksi Bulayhi berdampak nyata lantaran Ronaldo harus diganjar kartu merah menit 86. Bermain dengan 10 pemain di sisa laga, Al Nassr harus menderita kekalahan dengan skor 2-1. Lagi-lagi, Bulayhi mengakui jika aksi provokasinya dilakukan dengan sengaja.
“Saya mengatakan kepadanya bahwa Messi adalah yang terbaik dan sebaliknya saat bermain melawan Argentina,” kata Bulayhi dikutip dari Al Ain.
“Menghadapi Ronaldo dan Messi tentu sangat sulit, tapi saya pandai menghadapi mereka,” tambah sang pemain.
Aksi usil Al Bulayhi seolah sudah jadi tabiat lamanya. Pada 2021 lalu, Bulayhi juga kedapatan mengusili Hakim Ziyech yang kala itu masih memperkuat Chelsea pada Februari 2022 silam. Chelsea saat itu berhadapan dengan Al Hilal di Piala Dunia antarKlub.
Dalam laga itu, Bulayhi sekonyong-konyong menarik jersey sang lawan ketika Ziyech terjatuh karena aksi tekelnya. Ziyech sempat sedikit terpancing kala itu.
Nama lain yang pernah menjadi korban keisengan Al Bulayhi ialah penyerang Korea Selatan (Korsel), Son Heung Min. Kedua negara kala itu terlibat dalam perjumpaan 16 besar Piala Asia 2024.
Al Bulayhi nampak sengaja mendorong-dorong Son, selepas pemain Tottenham Hotspur itu melakukan protes ke wasit. Bulayhi kedapatan menjambak rambut Son. Hanya saja, Son mampu menahan diri.
Terlepas dari sejumlah aksi kontroversialnya, Al Bulayhi saat ini merupakan salah satu pemain senior di Timnas Arab. Al Bulayhi lahir di Diriyah, Arab Saudi, 21 November 1989 lalu. Usianya 34 tahun pada 2024 ini.
Sepanjang kariernya, Al Bulayhi sudah mengemas 50 caps senior, terhitung sebelum duel kontra Indonesia pada September 2024. Debutnya bersama The Green Falcon dilakoni pada 2018 silam.
Karier klub profesional Al Bulayhi diawali ketika ia memperkuat Al Fateh 2015 lalu. Setelahnya, sang bek bertinggi 182 cm hijrah ke Al Hilal pada 2017. Al Bulayhi belum lagi pindah klub semenjak saat itu.
Pencapaian Al Bulayhi di level klub terhitung menjanjikan. Ia sudah 2 kali menjadi kampiun Liga Champion Asia (ACL) hingga 5 kali juara Liga Arab. Seluruhgelar itu didapat saat Al Bulayhi memperkuat The Blue Waves.
Al Bulayhi hingga kini masih jadi salah satu andalan di kubu Al Hilal. Pun di musim 2023/2024 lalu, ia sulit tergantikan saat tampil 50 kali di semua ajang. Al Bulayhi sekaligus jadi rekan duet mantan bek Chelsea dan Napoli, Kalidou Koulibaly.
Berikut ini profil singkat Ali Al Bulayhi, bek Al Hilal yang masuk dalam Timnas Arab pada September 2024:
- Nama: Ali Al-Bulayhi
- Kebangsaan: Arab Saudi
- Tempat kelahiran: Diriyah, Arab Saudi
- Tanggal lahir/Umur: 21 November 1989 (34 tahun)
- Posisi: Bek Tengah
- Tinggi: 1,82 m
- Caps Timnas: 50 (hingga September 2024)
- Klub: Al Hilal
- Nomor Punggung: 5
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Fitra Firdaus