tirto.id - Rishi Sunak akan ditetapkan menjadi Perdana Menteri Inggris setelah memenangkan kontes kepemimpinan di Partai Konservatif. Dia akan menggantikan Liz Truss yang mengundurkan diri pada pekan lalu.
Dia dipilih menjadi Perdana Menteri setelah mengalahkan saingannya Penny Mordaunt yang gagal mendapatkan dukungan dari anggota parlemen.
Dalam pidato publik pertamanya, Sunak mengatakan, Inggris sedang menghadapi tantangan ekonomi yang serius. Maka daripada itu, dibutuhkan stabilitas dan persatuan.
“Tidak diragukan lagi kita menghadapi tantangan ekonomi yang besar,” kata Sunak seperti dikutip Al Jazeera.
“Kita sekarang membutuhkan stabilitas dan persatuan, dan saya akan menjadikannya prioritas utama saya untuk menyatukan partai dan negara kita.”
Profil Rishi Sunak, Perdana Menteri Inggris
Dalam sejarahnya, BBC melaporkan, Rishi Sunak (42 tahun) akan menjadi perdana menteri Inggris keturunan Asia pertama dan termuda selama lebih dari 200 tahun. Orang tuanya keturunan India, dan dia seorang penganut Hindu.
Sunak diperkirakan akan menjabat pada pgi hari ini setelah secara resmi ditunjuk oleh Raja. Dia menggantikan Liz Truss yang mengundurkan diri. Truss adalah perdana menteri terpendek dalam sejarah Inggris karena cuma menjabat selama 45 hari.
Sebelumnya, Sunak adalah Menteri Keuangan, tetapi mengundurkan diri pada Juli 2022. Waktu itu, dia mengantikan Sajid Javid dalam perombakan kabinet 2020.
NY Timesmewartakan, Sunak lahir Southampton, pantai selatan Inggris. Orang tuanya keturunan India yang beremigrasi dari kolonial Inggris di Afrika Timur enam dekade lalu.
Bapaknya seorang dokter, sedangkan ibunya mengelola apotek. Menurut Sunak, salah satu pengalaman perdananya ketika berbisnis adalah bekerja di toko kecil punya ibunya.
“Saya tumbuh dengan menyaksikan orang tua saya melayani komunitas lokal kami dengan dedikasi,” tulis Sunak di situs pribadinya.
Sunak bilang, kakek dan neneknya berasal dari Punjab, negara bagian India. Dia mengaku pernah mengalami sedikit rasisme ketika tumbuh dewasa. Kisah itu dia ceritakan dalam sebuah wawancara bersama BBC.
Waktu itu, kata Sunak, dia dan dua adiknya makan di restoran cepat saji dan mendengar beberapa pelanggan lain menyebut mereka perkataan rasis. Hal itu terus terngiang-ngiang di benaknya.
"Itu menyengat, saya masih ingat, itu menyengat dalam ingatan saya," katanya kepada BBC. Dia pun “tidak dapat membayangkan kalau hal itu terjadi hari ini” di Inggris.
Editor: Iswara N Raditya