tirto.id - Drama Korea Arthdal Chronicles telah memasuki episode 17 dan tayang pada Sabtu (21/9/2019) malam ini di tvN pukul 19.00 WIB.
Pada episode yang tayang pekan lalu diceritakan, kali ini Taealha meminta Tanya untuk memimpin doa dalam sidang keramat yang bakal dilakukan untuk para suku Hwinsan.
Taealha juga mengatakan, saat ini perintah dari Dewa disampaikan melalui Airuju, bukan lagi Isodunyoung dari Puncak Gunung Putih.
Dalam sidang keramat tersebut, Taealha meminta Tanya menyebutkan tentang hukuman penggal untuk Asa Mot dan semua yang terlibat dalam upaya kudeta, dan juga seluruh keluarga mereka, kedua kakinya harus dipotong.
Tanya menolak isi hukuman dalam sidang keramat tersebut, tetapi Taealha mengancam bahwa ia akan membunuh seluruh suku Wahan yang masih hidup.
Di sisi lain, seluruh kepala suku yang dicurigai sebagai pengkhianat akan ditangkap dan akan dihukum penggal. Hal tersebut dilakukan Tagon dan Taealha untuk membuat masyarakat Arthdal takut dan tidak berani melawan Tagon.
Dalam sidang keramat, Tanya akhirnya mengubah kata-kata hukuman yang disiapkan Taealha, dan sebisa mungkin menyelamatkan orang-orang yang terlibat dalam upaya kudeta tersebut dan keluarga mereka. Tanya melakukan hal tersebut demi menarik hati masyarakat Arthdal dengan pengampunannya.
Tanya akhirnya tahu tentang ramalan Asa Sakan mengenai 3 benda yang akan mengakhiri Arthdal, yakni cermin, lonceng dan pedang. Ketiga benda tersebut dimaksudkan sebagai Saya, Tanya dan Eun Seom.
Tanya mendapat cerita tersebut dari Mubaek, itulah mengapa Mubaek sengaja menyelamatkan Eun Seom dari kematian beberapa waktu lalu, sebab ia yakin, ketiga ramalan tersebut justru mampu mengubah Arthdal menjadi lebih baik.
Sementara, Eun Seom dan Ipsaeng yang tertangkap oleh suku Ago akan dijual sebagai budak ke Arthdal. Tetapi, di dalam perjalanan tersebut, rombongan mereka diserang oleh suku Ago yang berasal dari klan Myo. Klan Myo berusaha menyelamatkan klan mereka sendiri yang akan dijual sebagai budak ke Arthdal.
Hal tersebut dilakukan juga karena saat itu, puteri kepala suku klan Myo sedang disandera oleh klan Tae dari suku Ago. Klan Myo berusaha menukar sandera klan Tae dengan puteri kepala suku klan Myo.
Eun Seom Adalah Inaishingi?
Dalam preview untuk episode selanjutnya, upaya Ipsaeng dan Eun Seom mengelabui klan Myo demi bebas dari mereka justru membuahkan kesialan.
Ipsaeng mengaku kepada para klan Myo bahwa Eun Seom adalah utusan Inaishingi, sebab Eun Seom bisa bermimpi dan Eun Seom didatangi oleh Inaishingi di dalam mimpinya tersebut. Inaishingi sendiri adalah Dewa yang dipercaya bisa menyatukan suku Ago.
Sementara, akibat pengakuan tersebut, demi membuktikan apakah Eun Seom mengatakan kebenaran atau kebohongan, klan Myo harus melakukan ritual air terjun kepada Eun Seom. Jika Eun Seom selamat setelah dihanyutkan di air terjun tersebut, berarti Eun Seom memang utusan Inaishingi.
Eun Seom akhirnya dihanyutkan di air terjun, akan tetapi, suku Momo bersama Dalsae yang datang untuk mencari kebaradaan Eun Seom berhasil menyelamatkannya.
Dalam peristiwa tersebut, terdengar suara mendiang Sateunik yang pernah mengatakan bahwa hanya akan ada satu orang yang selamat dari ritual air terjun, dan orang tersebut adalah Inaishingi. Orang yang mampu menyatukan suku Ago yang saat ini terpecah belah.
Sepertinya, ramalan tersebut benar adanya. Sebab, Eun Seom yang kembali ke pemukiman klan Myo akhirnya memimpin warga tersebut untuk melakukan sejumlah perlawanan kepada para elite.
Menurut Nielsen Korea, Arthdal Chronicles episode 16 yang tayang pekan lalu telah berhasil meraih rating rata-rata sebesar 6,9 persen.
Jika tidak ada perubahan jadwal, maka Artdhal Chronicles episode 17 bakal tayang malam ini di tvN pukul 09.00 p.m KST atau pukul 19.00 WIB. Artdhal Chronicles juga bisa disaksikan di platform streaming berbayar Netflix.
Penulis: Maria Ulfa
Editor: Dhita Koesno