tirto.id - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meyakini investor luar negeri akan segera masuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) seiring waktu, dengan banyaknya pergerakan investor dalam negeri di sana.
"Sampai saat ini belum ada (investor luar negeri), tapi saya yakin bahwa setelah investor di dalam negeri bergerak, semakin banyak setiap bulannya investor dari luar akan segera masuk. Kita lihat saja nanti pasti akan masuk," Kata Jokowi usai menghadiri APEC CEO Summit di San Francisco, Amerika Serikat, Kamis (16/11/2023) waktu setempat.
Jokowi mengatakan pembangunan IKN tahap pertama diutamakan untuk pendidikan, kesehatan serta teknologi. Sektor itu menjadi prioritas bagi investor asing yang ingin merapat ke IKN.
Saat disinggung banyak CEO menghampiri Jokowi, mantan Walikota Solo itu berkelakar bahwa banyak CEO ingin foto bersamanya.
"Enggak ada. Minta foto aja. Hehehehe," Kata Jokowi.
Jokowi memang menawarkan investasi kepada para CEO APEC, salah satunya adalah IKN. Ia mengatakan salah satu prioritas pemerintah adalah pembangunan IKN yang dibangun dengan konsep kota pintar berbasis hutan dan alam.
Presiden menilai dalam pembangunan IKN tersebut memiliki potensi investasi yang terbuka dalam sejumlah sektor.
“70 persen area hijau, 80 persen transportasi publik berbasis energi hijau yang terbuka di berbagai sektor, infrastruktur, transportasi, teknologi, pendidikan, energi, keuangan, pariwisata, kesehatan, dan perumahan,” kata Jokowi.
Sebelumnya,Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan progres pembangunan IKN di Kalimantan Timur hingga kini mencapai 40 persen lebih.
"Yang dikerjakan sekarang juga sudah progresif, semua sudah lebih dari 40 persen," kata Basuki, dikutip Antara, Rabu (26/10/2023).
Basuki memastikan seluruh program pembangunan di IKN berjalan mulus, sehingga kini sudah banyak bangunan yang telah berdiri di kawasan itu.
"Jadi kalau misalnya ada enam bangunan, sekarang bangunannya lebih dari 10. Kalau mau dipersentase membaginya naik turun, karena membesar, tapi per program jalan baik," kata dia.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Reja Hidayat