Menuju konten utama

Presiden Jokowi Soroti Lonjakan Kasus COVID-19 dan BOR di Riau

Presiden Jokowi menyoroti kasus positif COVID-19 dan keterisian tempat tidur rumah sakit di Riau yang naik drastis.

Presiden Jokowi Soroti Lonjakan Kasus COVID-19 dan BOR di Riau
Presiden Joko Widodo. foto/Laily Rachev/Biro Setpres.

tirto.id - Presiden Jokowi menyoroti kenaikan kasus positif COVID-19 yang terjadi di Riau. Ia memperkirakan Pemprov Kepulauan Riau lengah sehingga terjadi lonjakan kasus. Ia meminta agar lonjakan kasus COVID-19 bisa segera ditangani.

Dalam pengarahan kepada Forkompinda se-Provinsi Riau, Rabu (19/5/2021), Jokowi menyoroti kasus Riau yang sebelumnya rendah hingga angka 1.071 pada Februari lantas naik menjadi 4.865 kasus pada April 2021.

"Kita lihat per kabupaten kota kelihatan, meskipun warna hijau itu coba sebelumnya rendah kemudian semua eksponensial melonjaknya drastis, ini ada apa? Kelengahan kita tidak melihat kasus per kasus itu harian sehingga tahu-tahu eksponensial, dari Maret kemudian eksponensial naik," kata Jokowi dalam pengarahan, Rabu (19/5/2021) dalam video pengarahan yang diunggah Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (20/5/2021).

Jokowi mengakui ada 10 daerah yang mengalami penurunan kasus, tetapi angka kasus masih tinggi. Ia pun menyoroti daerah Pelalawan dan Kepulauan Meranti yang masih mengalami kenaikan kasus. Kemudian, ia juga menyoroti kenaikan kasus di Dumai.

"Kenapa di Dumai peningkatannya seperti itu? Apakah karena ada pekerja migran TKI yang kembali atau tidak atau karena interaksi karena kota pelabuhan, interaksi antar masyarakat di sana yang tinggi, ternyata interaksi sehingga hati-hati di sana memang harus diberikan perhatian," kata Jokowi.

Jokowi juga menyoroti tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Riau. Sebab, Riau berada di peringkat kedua dengan tingkat BOR tertinggi di Sumatera. Ia bahkan menyoroti angka BOR di Dumai dan Indragiri Hulu yang lebih dari 80 persen, yakni Indragiri Hulu sebesar 93 persen dan Dumai 84 persen.

"Kalau sudah gini sudah lampu merah betul itu yang 93,84 itu hati-hati. Itu dua minggu berikut sudah bisa kolaps kalau tidak disiapkan," kata Jokowi.

Jokowi pun mengingatkan, pertumbuhan ekonomi Riau sudah membaik, yakni positif 0,41 persen di kuartal pertama 2021. Ia yakin, pertumbuhan ekonomi Riau bisa lebih baik jika penanganan COVID-19 lebih baik. Sebab, Riau merupakan daerah penghasil sawit, kertas, perkebunan dan pertanian lain sementara harga komoditas tersebut tengah naik.

"Kalau itu bisa kita selesaikan insyaallah ekonominya berjalan, COVID-nya bisa ditekan," kata Jokowi.

Jokowi pun mengatakan, Riau bisa memperbaiki diri. Ia lantas menyinggung bagaimana pemerintah pusat berhasil menekan kasus COVID-19 yang meledak di Jawa Timur. Mantan Wali Kota Surakarta ini yakin Riau bisa lebih baik daripada Jawa Timur dalam penanganan COVID-19.

"Pengalaman kita dulu di Jawa Timur tinggi sekali. Kita datang dan kita konsolidasi bisa juga turun, lebih jauh lebih tinggi dari Riau. Ini mumpung belum terlambat marilah kita bersama-sama menyelesaikan persoalan COVID-nya dan juga persoalan ekonominya untuk rakyat," kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait KASUS POSITIF COVID-19 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri