Menuju konten utama

Presiden Jokowi Pamer Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Presiden Joko Widodo mengklaim pertumbuhan ekonomi Indonesia membaik di tengah perlambatan ekonomi dunia.

Presiden Jokowi Pamer Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Presiden Indonesia Joko Widodo berbicara dalam konferensi pers gabungan dengan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull di Sydney, Australia, Minggu (26/2). ANTARA FOTO/REUTERS/Jason Reed.

tirto.id - Berbicara di hadapan 2.500 WNI di Darling Harboure Theatre International Convention Center Sydney, Australia, Minggu (26/2/2017), Presiden Joko Widodo memilih cerita kinerja ekonomi daripada soal politik di Indonesia.

"Saya lebih banyak cerita ekonomi, nggak mau banyak cerita politik. Pusing. Cerita ekonomi saja," ujarnya.

Menurut Presiden Jokowi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 pada posisi 5,02 persen. Dibandingkan dengan negara lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia jauh lebih baik karena ada negara yang anjlok hingga 100 persen. "Ini pantut disyukuri karena masih di atas lima persen," katanya.

Presiden menambahkan, dalam kelompok negara-negara G20, pertumbuhan ekonomi Indonesia cuma kalah dengan India dan Cina, dan masih masuk dalam tiga besar terbaik.

"Ini sering kita tidak tahu sehingga tak mau bersyukur. Coba lihat negara lain sudah ada yang minus karena perlambatan ekonomi dunia dan ketidakpastian selalu membayangi kita semua," ujarnya lagi.

Demikian pula dalam hal pengendalian harga, pemerintah saat ini mampu menurunkan inflasi dari 8-8,3 persen di 2015 menjadi 3,02 persen pada 2016.

Presiden Jokowi lalu mencontohkan kenaikan harga cabai. Menurutnya kenaikan harga cabai tidak perlu dipusingkan. Karena ketika sudah musim cabai harga akan turun. Selain itu harga cabai mahal malah menguntungkan petani.

"Jangan sampai ada yang menaikkan isu cabai naik, yang naik hanya cabai kok ribut, nanti kalau sudah musimnya dia juga akan turun. Jangan termakan hal seperti," pesannya.

Selain inflasi, Presiden juga menyebutkan anggaran infrastruktur pada 2017 meloncat cukup besar karena pemerintah ingin fokus di bidang itu dalam lima tahun ke depan.

"Ini basic bagi pergerakan ekonomi ke depan. Anggaran infrastruktur pada 2017 sudah menjadi Rp346 triliun," kata Jokowi

Menurut Antara, acara tersebut dihadiri Dubes RI untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema, Menlu Retno Marsudi, Kepala BKPM Thomas Lembong, Seskab Pramono Anung dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.

Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke Australia sejak Sabtu kemarin dalam rangka memperkuat kerja sama kedua negara. Selain membicarakan masalah investasi Australia di Indonesia, Presiden kembali membicarakan kerja sama pertahanan, yang sebelumnya muncul isu penghinaan Pancasila oleh militer Australia.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA 2016 atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Politik
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH