tirto.id - Peristiwa langka gerhana bulan total supermoon akan terjadi hari ini, Rabu (31/1/2018). Bulan purnama supermoon malam nanti istimewa karena bertepatan dengan gerhana bulan total.
Akibat kedua peristiwa ini, bulan akan tampak lebih besar dan terang serta berwarna kemerahan atau oranye. Ketika bulan berubah warna inilah kerap disebut sebagai super blue blood moon.
Jiika cerah, peristiwa gerhana bulan total supermoon ini dapat diamati di hampir seluruh wilayah Indonesia. Menurut keterangan BMKG, puncak gerhana bulan total ini terjadi pada 31 Januari pukul 2018 pukul 20.29 WIB; 21.29 WITA; dan 22.29 WIT, sekitar 76 menit.
BMKG hari ini merilis prakiraan cuaca saat gerhana bulan total supermoon. Sebagaian besar wilayah Indonesia akan tertutupi hujan dan berawan, kecuali untuk Jakarta, Ternate, dan Bukittinggi.
Jakarta pada Rabu ini diprediksi cerah berawan dengan hanya 12 persen wilayahnya tertutup awan. Sementara itu, Ternate dan Bukittingi juga akan cerah berawan namun langitnya ditutupi awan 50 persen.
Wilayah yang diperkirakan berawan adalah Aceh, Makassar, Palu, Denpasar, Ambon, dan Jayapura. Hujan ringan akan melanda Bandung, Mataram, dan Medan. Adapun wilayah lain seperti Kupang, Yogyakarta, Tangerang, dan Manado diprediksi mengalami hujan lokal hari ini.
Prakiraan #cuaca pada saat fenomena langka Super Blue Blood Moon Gerhana Bulan Total (GBT) 31 Januari 2018 di wilayah #Indonesia. #SuperBlueBloodMoon#BMKG - update per 30/01/2018 09.54 WIB
— BMKG (@infoBMKG) January 30, 2018
-pws- pic.twitter.com/zzsXJaO2iC
BMKG menjelaskan, pengamatan dapat dilihat secara ideal dari daerah perbatasan mulai dari perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur hingga daerah yang berada di sebelah barat Sumatera.
Selain itu, lokasi yang ideal untuk mengamati fenomena supermoon ini yakni di Observatorium Boscha (Lembang), Pulau Seribu, Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, Planetarium, Museum Fatahilah, Kampung Betawi, Setu Babakan, serta Bukit Tinggi. Selain itu juga dilakukan pengamatan di 21 titik pengamatan hilal.
Gerhana bulan kali ini menarik perhatian masyarakat karena sebutannya yang menggabungkan tiga penampakan sekaligus, supermoon, blue moon, dan gerhana bulan total.
"Disebut supermoon karena jarak bulan masih terdekat dengan bumi. Sehingga purnama dan gerhana tampak lebih besar dari biasanya. Disebut blue moon karena ini purnama kedua pada bulan Januari, setelah 1 Januari lalu," jelasnya seperti dikutip dari situs Lapan, Rabu (31/1/2018).
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari