Menuju konten utama

Prediksi IHSG Tertekan, Analis Rekomendasikan Saham Berikut

IHSG diprediksi tertekan pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini, Selasa (6/9/2022). Analis merekomendasikan sejumlah saham pilihan.

Prediksi IHSG Tertekan, Analis Rekomendasikan Saham Berikut
Pegawai melintas di dekat monitor pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (7/12/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.

tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi tertekan pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini, Selasa (6/9/2022). Posisi IHSG diperkirakan berada pada rentang 7.123 sampai dengan 7.278.

"Hari ini IHSG berpotensi tertekan," kata CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya dalam risetnya.

William mengatakan, saat ini IHSG masih menunjukkan pola gerak yang cukup wajar dengan kecenderungan tertekan terbatas. Peluang kenaikan dalam jangka menengah maupun panjang masih terlihat cukup besar.

"Sehingga momentum koreksi masih dapat terus dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian," ujarnya.

Berikut ini beberapa rekomendasi dari Yugen Bertumbuh Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya adalah :

- JSMR

- ASII

- AALI

- PTPP

- WIKA

- HMSP

- UNVR

- GGRM

- BBCA

Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper menambahkan, ada beberapa saham layak dicermati pada perdagangan hari ini. Dia pun rekomendasikan KRAS Krakatau Steel Tbk dengan target price 460 - 467, entry level 432 - 440, dan stop loss 428.

"Mengalami koreksi dan breakdown support dengan stochastic membentuk deadcross. Sell/Cut Loss," kata dia.

Selain KRAS, Dennies juga rekomendasikan saham milik RALS Ramayana Lestari Sentosa Tbk. Menurutnya KRAS menarik dicermati dengan target price 630 - 650, entry level 590 - 610, dan stop loss 575.

"Candlestick membentuk long white body dengan stochastic membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan," pungkasnya.

Sementara itu, Chief Analyst Sahamology, Muhammad Hamzah mengatakan, terdapat empat sektor yang saat ini leading dengan pertumbuhan signifikan sejak awal 2022 hingga kini yaitu energi 65,33 persen, industrial 27,95 persen, transportasi 20,41 persen, dan infrastruktur 10,21 persen.

Dia pun menggarisbawahi beberapa sektor menjadi tiga kategori, yaitu sektor prioritas yang terdiri dari finansial, energi dan infrastruktur. Kemudian sektor yang cukup menarik yaitu industrial, non cyclicals, dan basic materials. Lalu sektor yang perlu dihindari antara lain, healthcare, properti, teknologi, transportasi dan cyclicals.

“Jadi prioritasnya finance, karena finance masih cukup menarik. Ada energi yang pastinya bulan-bulan ini energi katalis pendorongnya kuat. Dan juga ada Infrastruktur, karena ada sentimen baru yaitu IKN,” ujarnya.

Dia pun merekomendasikan beberapa saham untuk dibeli yaitu di sektor finansial ada BBRI dengan target price (TP) di level 4.700 bahkan bisa menembus level 5.000. Selain itu BBCA dengan TP di level 8.600 bahkan bisa menembus 9.000.

Dari sektor basic materials ada BRPT dengan TP di level 925 dan bisa mencapai 1.065. Ada pula INKP dengan TP di level 9.900 dan bisa mencapai 10.900.

Sementara di sektor energi ada MEDC dengan TP di level 1.100 dan bisa mencapai 1.320. Ada juga DOID dengan TP 490 hingga bisa menembus 645. Ada pula PGAS dengan TP di level 2.200 dan bisa menembus 2.370. Di sektor infrastruktur yaitu WIKA dengan TP 1.240 hingga 1.450, juga PTPP dengan TP 1.150 hingga level 1.320.

Disclaimer: Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.

Baca juga artikel terkait PREDIKSI IHSG atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang