tirto.id - Chelsea akan memulai kampanye Liga Primer Inggris musim 2018/2019 saat bertandang ke Stadion John Smith’s, kandang Huddersfield Town pada Sabtu (9/8/2018). Laga ini sekaligus menjadi tes perdana manajer anyar The Blues, Maurizio Sarri di Premier League.
Kedatangan manajer baru membuat Chelsea tampil beda dari musim lalu. Pada musim 2017/2018 di bawah asuhan Antonio Conte, The Blues sering memainkan patron 3-4-3 dengan strategi bertahan. Sejak kedatangan Sarri, Eden Hazard dan kawan-kawan bermain lebih atraktif dengan patron 4-3-3.
Permainan atraktif tersebut sebelumnya berhasil membuat Sarri membawa Napoli finis sebagai runner up Serie A Italia musim 2017/2018. Namun di Chelsea, suksesor Antonio Conte itu belum mampu membuat skuatnya menampilkan performa terbaik.
Sarri telah menjadi nahkoda The Blues dalam empat laga pramusim. Dari empat laga tersebut, Chelsea imbang tiga kali dan menang sekali dalam waktu normal. Klub asal London itu juga sudah menjalani laga kompetitif lawan Manchester City di ajang Community Shield.
The Blues ditahan imbang Inter, Arsenal, dan Lyon di ajang turnamen pramusim International Champions Cup 2018. Melawan Inter & Lyon, skuat asuhan Maurizio Sarri menang adu penalti dan kalah lawan Arsenal dalam babak tersebut. Satu-satunya kemenangan pramusim Chelsea dalam waktu normal adalah ketika melawan tim gurem Perth Glory.
Di laga yang lebih kompetitif pun skuat asuhan Maurizio Sarri kalah. The Blues ditaklukkan Manchester City dengan skor 0-2 di ajang Community Shield (5/8). The Blues hanya mencatatkan lima tembakan, dua di antaranya tepat sasaran. Sedangkan City mencatatkan 18 tembakan, sembilan tepat sasaran.
Serangkaian hasil kurang baik membuat adaptabilitas skuat Chelsea di bawah manajemen Sarri dipertanyakan. Pelatih berusia 59 tahun itu pun mengaku bahwa anak asuhnya belum sempurna memperagakan taktik.
“Kami punya gagasan untuk menekan. Terkadang kami menekan dengan benar, dan kadang tidak. Kami punya gagasan untuk mengontrol pertandingan, tapi hari ini [lawan City] kami tidak mengontrol pertandingan, jadi saya pikir kami harus bekerja untuk waktu yang lama,” ungkap Sarri dikutip laman resmi klub.
Maurizio Sarri pun dibebani ekspektasi tinggi ketika bertandang ke markas Huddersfield Town. Huddersfield sendiri di atas kertas bukan tandingan The Blues. Skuat asuhan David Wagner itu menempati posisi 16 musim lalu, terpaut 33 poin dari Chelsea di posisi lima.
Akan tetapi, Huddersfield Town juga lawan yang tidak bisa dianggap remeh. Pada musim 2017/2018 lalu, Aaron Mooy dan rekan-rekan berhasil menahan imbang The Blues di Stadion Stamford Bridge dengan skor 1-1.
Skuat asuhan David Wagner ini juga menunjukkan tren yang lebih bagus dalam laga pramusim. Dari sembilan laga, The Terriers menang empat kali, imbang dua kali, dan kalah tiga kali. Huddersfield pun memenangi tiga laga terakhirnya secara beruntun, termasuk lawan Lyon (25/7) yang menahan imbang Chelsea dalam 90 menit.
Kendati demikian, The Blues tetaplah lawan berat bagi Huddersfield Town. Hal tersebut ditegaskan oleh gelandang The Terriers, Jonathan Hogg. Eks gelandang Watford itu menyebut Chelsea tetaplah lawan tangguh meskipun sedang beradaptasi dengan pelatih anyar.
“Saya pikir lawan Chelsea itu tidak pernah mudah, baik di partai pembuka atau pertandingan terakhir [liga]. Kualitas yang mereka punyai sudah mendunia. Saya pikir mereka punya pemain-pemain kelas dunia,” ungkap gelandang berusia 29 tahun tersebut kepada HTTV.
Jonathan Hogg juga menambahkan bahwa momen usai Piala Dunia 2018 bisa menguntungkan timnya. Pasalnya, beberapa pemain terbaik Chelsea diperkirakan belum siap di laga perdana setelah membela timnas di Rusia 2018.
Selain itu, Hogg juga menegaskan bahwa The Blues memiliki pemain kelas dunia yang bisa mengubah keadaan. Gelandang Huddersfield itu pun menyebut timnya harus menjaga fokus ketika melawan Chelsea.
“Kami tahu formasi mereka dari para pemandu dan [kami] telah melihat sendiri pramusim mereka. Jadi kami tahu formasi apa yang hendak kami mainkan, dan mereka akan tahu bahwa kami punya gagasan tentang gaya permainan mereka. Tetapi mereka punya pemain-pemain kelas dunia yang bisa membalikkan keadaan.
“Ini bukan soal formasi apa yang mereka mainkan, atau sebagus apa pelatih mereka. Dan kami harus yakin bahwa ketika di sana [pertandingan] kami tidak mengkhawatirkan tentang pelatih baru, tidak khawatir soal Chelsea, tidak khawatir soal diri kami. Dan mencoba [bermain] dan fokus pada [permainan] kami sendiri, dan itu pun tidak cukup,” tambah Hogg.
Jika ditilik dari persiapan kedua tim, laga Huddersfield vs Chelsea kemungkinan akan berjalan menarik. Pasalnya, permainan anyar The Blues asuhan Maurizio Sarri akan menjajal kebolehan Huddersfield Town yang lebih solid selama pramusim. Skuat Chelsea pun juga mempunyai beberapa nama-nama baru yang harus membuktikan diri sebagai pemain kunci.
Salah satunya adalah Kepa Arrizabalaga, penjaga gawang anyar Chelsea yang memecahkan rekor kiper termahal dengan banderol 71 juta poundsterling. Eks kiper Athletic Bilbao tersebut ditunjuk sebagai suksesor Thibaut Courtois yang hengkang ke Real Madrid. Selain itu, publik The Blues juga bakal mengharapkan penampilan apik dari gelandang anyar Jorginho, pengontrol lini tengah kepercayaan Sarri semenjak di Napoli.
Editor: Ikhsan Abdul Hakim