Menuju konten utama

Pratikno Sebut Bandara IKN Bernama Nusantara, Belum Beroperasi

Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, mengatakan bandara di Nusantara bernama Bandara Internasional Nusantara, tetapi belum beroperasi karena belum selesai.

Pratikno Sebut Bandara IKN Bernama Nusantara, Belum Beroperasi
Menteri Sekretaris Negara Pratikno memberikan keterangan kepada media terkait pembentukan Pansel KPK di gedung utama Kemensetneg, Jakarta, Kamis (30/5/2024).ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU

tirto.id - Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, memastikan bandara yang berada di Ibu Kota Nusantara akan menjadi bandara berskala internasional. Pratikno memastikan bandara tersebut akan bernama Nusantara sebagaimana nama ibu kota.

"Kita namanya sudah yang jelas menggunakan nama Nusantara. Pak Menhub akan mengumumkan secara spesifik. Jadi bandara rencananya adalah Bandara Internasional Nusantara," kata Pratikno di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (1/8/2024).

Meski berskala internasional, Pratikno mengatakan progres pembangunan bandara saat ini belum selesai sehingga belum bisa beroperasi.

"Perihal bandara sampai sekarang belum bisa beroperasi," kata Pratikno.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menyampaikan bahwa saat ini progres pembangunan bandara masih kurang 300 meter. Pemerintah menargetkan luas bandar di IKN seluas 2.200 meter persegi.

"Mohon maaf karena bandara kita di IKN masih kurang 300 meter untuk 2.200 (meter persegi)," kata pria yang juga Plt. Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara itu di lokasi sama.

Basuki menerangkan, Kementerian PUPR sudah menargetkan agar bandara Nusantara dapat selesai dan digunakan untuk menyambut tamu 17 Agustus mendatang. Namun, perkiraan itu meleset karena alasan hujan yang terus mengguyur wilayah IKN.

"Target kami waktu itu 2.200 meter sampai dengan 17 Agustus, tapi karena kondisi hujan waktu yang lalu," katanya.

Sebagai bentuk evaluasi, Basuki saat ini mengerjakan pembangunan bandara 24 jam dalam sehari. Ia menambahkan, PUPR juga bekerja sama dengan BMKG untuk menggunakan teknologi modifikasi cuaca, demi mencegah hujan di wilayah tersebut.

"Sekarang ini 24 jam kami kawal dengan teknologi modifikasi cuaca sehingga Alhamdulillah kami dua minggu disana juga nggak hujan," kata Basuki.

Dengan kondisi tersebut, vandara Nusantara memang belum bisa digunakan untuk pesawat mendarat. Akan tetapi, Basuki menjelaskan bahwa helikopter bisa menggunakan bandara tersebut sebagai landasan untuk mendarat.

"Jadi masih belum bisa didarati pesawat tapi dengan heli sudah bisa, sehingga alternatifnya melalui Balikpapan ke IKN melalui dua alternatif jalan tadi," kata Basuki.

Baca juga artikel terkait BANDARA IKN atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Andrian Pratama Taher