tirto.id - Capres 02 Prabowo Subianto menilai banyak ketidakadilan terjadi selama tahapan Pilpres 2019 berjalan. Namun, ia yakin rakyat Indonesia tetap akan memilik dirinya.
"Jadi begini, tentunya kita semua saksikan dalam beberapa bulan ini kami merasa banyak hal yang tidak fair, tidak adil, rakyat kita jutaan, ada hal-hal yang sebetulnya memprihatinkan, menyedihkan," kata Prabowo saat konferensi pers di Kertanegara, Selasa (16/4/2019) malam.
"Ada yang kalau mendukung 02 ditangkap. Tapi ratusan kepala daerah yang mendukung 01 enggak apa-apa. Saya saja sudah kasih surat jaminan Ahmad Dhani tapi tidak dihiraukan," dia melanjutkan.
Oleh karena itu, Prabowo berjanji, jika menerima mandat dari rakyat untuk menjadi Presiden, akan melaksanakan pemilu yang sebersih-bersihnya.
"Kalau kami kalah di pemilu yang akan datang kami akan bangga. Kami ingin mengurangi ongkos-ongkos, kami jadikan ini yang sebaik-baiknya," ujar Prabowo.
Dia pun optimistis memenangkan Pilpres 2019 dan merebut 63 persen suara. "Jadi namanya ramalan kan boleh. 63 persen. Sebetulnya kita itung 63,26 persen. Tapi 63 oke lah," kata Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Prabowo berbicara di konferensi pers setelah Koalisi Adil dan Makmur mengdakan doa bersama lintas iman di malam sebelum pencoblosan berlangsung. Doa bersama dilakukan di rumah Prabowo, jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (16/4/2019) malam.
Dalam konferensi pers tersebut juga hadir Cawapres 02 Sandiaga Salahuddin Uno, Ketua Umum PKS Shohibul Iman, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan, Sekjen PAN Eddy Soeparno, dan Ketua BPN Prabowo-Sandiaga Djoko Santoso.
Hadir juga Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Waketum Partai Gerindra Fadli Zon, Ketua DPP Partai Berkarya, Siti Hediyati Soeharto atau Titiek Soeharto, dan Rachmawati Soekarnoputri.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Addi M Idhom