tirto.id - Presiden Prabowo Subianto menunjuk Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, sebagai ketua Satuan Tugas Hilirisasi (Satgas Hilirisasi). Hal ini diumumkan langsung oleh Bahlil di sela-sela acara Indonesia Mining Summit 2024 di Jakarta, Rabu (4/12/2024).
“Presiden memutuskan membentuk Satgas dan secara kebetulan, yang ditunjuk sebagai Ketua Satgas adalah Menteri ESDM,” ujar Bahlil dalam sambutannya.
Bahlil mengatakan, pembentukan satgas hilirisasi ini akan diputuskan dalam waktu dekat. Nantinya, akan disahkan melalui keputusan presiden (keppres) sambil menunggu arahan lebih lanjut dari Presiden Prabowo Subianto.
“Kepresnya sekarang dalam proses, kita tunggu arahan secara teknisnya dari Bapak Presiden Prabowo,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bahlil mengatakan, pemerintah sedang menggodok sejumlah regulasi untuk memperbaiki iklim investasi. Salah satunya adalah pembentukan Satgas Hilirisasi.
Menurutnya, hilirisasi sangat penting dalam rangka mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi hingga delapan persen, sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas.
“Tidak ada cara lain untuk pertumbuhan ekonomi kita di atas 6 persen, bisa sampai 7 atau 8. Salah satu diantaranya, mesin pertumbuhannya adalah Hilirisasi,” jelasnya.
Selain itu, Bahlil juga mengatakan, tujuan dibentuknya Satgas Hilirisasi ini supaya seluruh proses perizinan terintegrasi dengan baik dan cepat diselesaikan. Dia menyinggung soal proses penerbitan Rencana Kerja Anggaran dan Belanja (RKAB) pertambangan yang terlalu lama.
“Kalau tunggu Amdal 1 tahun, kalau tunggu RKAB 2 tahun, kalau tunggu modi berkelahi terus, sampai ayam tumbuh gigi pun, akan susah kita menyelesaikan pencipta yang naik tambah secara baik di Republik Indonesia,” tegasnya.
Pemerintah telah menyusun roadmap atau peta jalan 28 komoditas untuk program hilirisasi. Sektornya antara lain sektor mineral, batu bara, kehutanan, migas, pertanian, dan perikanan.
Bahlil pun merinci total investasi peta jalan hilirisasi itu kurang lebih 618 miliar dolar AS untuk semua sektor.
“Dari total Investasi 618 miliar dolar AS, 91 persen itu ada di ESDM. Karena itu di bentuk Satgas Hilirisasi, supaya terintegrasi. Supaya izin-izinnya bisa cepat kita selesaikan,” tekannya.
Bahlil pun memberikan bocoran mengenai pihak-pihak yang akan terlibat dalam Satgas Hilirisasi ini. Dengan menyatukan tata kelola hilirisasi di seluruh kementerian teknis, diharapkan dapat mempercepat program hilirisasi.
“Nanti di situ akan terlibat Menteri Investasi, Menteri Kehutanan, Menteri Perikanan, kemudian Menteri Pertanian, dan Menteri Perindustrian. Semua akan gabung di situ dalam rangka kerjanya biar cepat,” ungkap Bahlil.
Dia menilai selama ini program hilirisasi dilakukan secara terpisah-pisah lantaran tidak ada kelembagaan beserta tata kelolanya. Maka dari itu, dengan dibangunnya Satgas ini dia berharap dapat menyempurnakan tata kelola hilirisasi.
“Agar terpadu kerjanya. Tidak lagi ego-ego sektoral Itu arahan Bapak Presiden Prabowo. Jadi Bapak Presiden Prabowo maunya adalah agar semua persoalan-persoalan yang terkait dengan hilirisasi di semua sektor itu bisa terkoordinasi satu tim yang namanya Satgas hilirisasi,” ucap Bahlil.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Anggun P Situmorang