Menuju konten utama

Prabowo: Pilkada Jakarta Pertarungan Keadilan vs Modal

Prabowo Subianto menyebut pasangan Anies-Sandi merupakan simbol dari harapan keadilan yang didambakan rakyat.

Prabowo: Pilkada Jakarta Pertarungan Keadilan vs Modal
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menghadiri kegiatan kampanye pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Gedung Prisma Sport Club, Kedoya, Jakarta Barat, Rabu (1/2). Tirto.id/Denny Aprianto

tirto.id - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebut pasangan Anies Baswedan-Sandiga Uno merupakan simbol dari harapan keadilan yang didambakan rakyat.

"Kalau dari tiga pasangan, Anies-Sandiaga termasuk pasangan 'paket hemat'. Kami buktikan bahwa nilai kebajikan, akhlak, dan rasa kebenaran itu masih ditangkap dan diharapkan oleh rakyat," kata Prabowo di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra di Jakarta, Rabu (15/2/2017).

Bagi Prabowo, Pilkada DKI Jakarta telah menjadi simbol pertarungan antara keadilan dan kekuatan modal. "Hanya keadilan bisa memberi perdamaian dan kesejukan di Indonesia. Rakyat hanya minta keadilan, dan bagi barisan kami, yang kami perjuangkan adalah keadilan dan kebenaran," katanya.

Prabowo bersama dengan Anies-Sandi dan Presiden PKS Sohibul Iman memantau hitung cepat perolehan suara pemilihan kepala daerah serentak di markas Gerindra.

Prabowo berharap ke depan usai euforia pesta demokrasi akan membawa kesejukan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Presiden PKS Sohibul Iman menganggap sesungguhnya pemenang dalam Pilkada DKI ini adalah warga Jakarat. "Pemenang Pilkada ini warga Jakarta," katanya.

Menurutnya, kemenangan warga Jakarta itu, karena mereka telah menunaikan kewajiban demokrasinya dengan memilih di Pilkada DKI kali ini. Sehubungan dengan angka partisipasi yang meningkat pesat dibandingkan dengan Pilkada sebelumnya. "Kami dengar dari timses angkanya lebih dari 70%," katanya.

"Pada hari ini kita patut bersyukur sedalam-dalamnya. Karena, proses demokrasi yang kita jalankan. Sejauh ini yang kami pantau ternyata berjalan dengan baik dan tertib, meskipun ada gangguan di sana sini masih bisa ditoleransi, membuktikan kehidupan demokrasi kita lebih baik dari pilkada serentak pertama dan kedua menunjukan demokrasi semakin matang," katanya.

Sementara itu, calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, mengatakan amanat yang diberikan lewat pemungutan suara 15 Februari 2017 adalah amanat besar.

"Persentase bukan hanya suara tapi kepercayaan. Prosesnya masih panjang jadi kami akan tetap mengikuti secara tertib dan berharap bisa berjalan baik hingga tuntas," ucap dia.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut percaya demokrasi di Indonesia dapat berjalan baik, dan bisa menjadi contoh di dunia.

Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei menunjukkan adanya persaingan ketat antara pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies-Sandiaga.

Pasangan Ahok-Djarot unggul sementara pada hitung cepat Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 versi Saiful Mujani Research Center (SMRC), Indikator Politik Indonesia dan Polmark Indonesia pada pukul 15.00 WIB.

Pada pukul 15.00 WIB, SMRC mencatat dari suara yang masuk mencapai 26,40 persen, pasangan Basuki-Djarot 41,62 persen, Anies-Sandi 41,57 persen, dan Agus-Sylvi mendapat perolehan suara 16,82 persen.

Hasil hitung cepat versi Polmark Indonesia, pada pukul 15.15 WIB, dengan suara yang masuk mencapai 50 persen, pasangan Agus-Sylvi mendapat perolehan suara 18 persen, Basuki-Djarot 41,63 persen dan Anies-Sandi 40,37 persen.

Hasil yang sama juga ditunjukkan Indikator Politik Indonesia pada pukul 15.15 WIB, dengan suara yang masuk mencapai 39 persen, pasangan Agus-Sylvi mendapat perolehan suara 17,38 persen, Basuki-Djarot 43,92 persen dan Anies-Sandi 38,70 persen.

Baca juga artikel terkait PILKADA DKI JAKARTA 2017 atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Politik
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH