Menuju konten utama

Prabowo Ingatkan Ancaman Kehancuran Mata Uang bagi Sebuah Negara

Prabowo pun meminta BI, OJK, Kementerian Keuangan serta stakeholder terkait untuk menjaga mata uang Indonesia agar negara tidak hancur di masa depan.

Prabowo Ingatkan Ancaman Kehancuran Mata Uang bagi Sebuah Negara
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Brasil. FOTO/Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

tirto.id - Presiden Prabowo Subianto, mengingatkan, sebuah negara dapat dengan mudah dihancurkan dimulai dari mata uang negara tersebut. Pasalnya, keuangan adalah bagian yang sangat vital dari kedaulatan dan kemerdekaan suatu bangsa. Oleh karena itu, Prabowo meminta kepada Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo; Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Sirgar; Menteri Keuangan, Sri Mulyani, hingga para pemimpin perusahaan jasa keuangan untuk menjaga agar nilai tukar rupiah tetap terjaga stabil. Prabowo pun mengibaratkan keempat unsur tersebut sebagai jenderal bintang 4 yang bertugas menjaga kedaulatan Republik Indonesia.

“Kalau pakai ilmu tentara mungkin saudara-saudara adalah jenderal-jenderal bintang 4. Kedaulatan dan kemerdekaan bangsa Indonesia saudara berada di garis paling depan. Saya ingat itu dan itu memang kita waspadai,” jelasnya, dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI), di Kantor Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2024).

Menurut Prabowo, Indonesia adalah negara yang memiliki beragam sumber daya alam, sehingga membuat Indonesia dapat menjadi negara yang sangat kaya. Sayangnya, banyak elit-elit pemerintahan yang kerap kali lengah dan mudah berpuas diri dengan apa yang telah dicapai oleh Indonesia saat ini.

“Itu dikatakan the curse of resource rich nation, curse resource rich nation sometimes cannot take care and protect they resources (Kutukan negara yang kaya sumber daya alam, kutukan negara yang kaya sumber daya alam terkadang tidak bisa menjaga dan melindungi sumber daya alam yang dimilikinya),” imbuhnya.

Hal ini lah yang kemudian membuat kebocoran-kebocoran yang tidak perlu terjadi. Pada akhirnya, kondisi nilai tukar rupiah lah yang kemudian menjadi tidak stabil.

Prabowo mengatakan, tugas-tugas Gubernur BI dan seluruh jajarannya, Menteri Keuangan dan anak-anak buahnya, seluruh karyawan OJK, dan industri jasa keuangan memang tidak ringan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Namun, dalam menjalankan pekerjaan, Prabowo ingin agar semuanya selalu mengingat bahwa nasib ratusan juta rakyat Indonesia ada di tangan mereka.

“Dengan segala kekurangan, dengan segala harapan kita yang lebih, kita bersyukur kita berada di posisi ini, kita harus lebih tertib, harus lebih waspada, akan kita atur, akan kita kurangi hal yang tidak benar kita harus bertekad menciptakan pemerintah yang bersih karena di mana-mana pemerintah bersih clean governance itu yang menjamin kemakmuran,” tukas Prabowo.

Baca juga artikel terkait EKONOMI INDONESIA atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Andrian Pratama Taher