Menuju konten utama

Prabowo Disarankan Maju Capres Daripada Jadi Cawapres Ganjar

Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago menilai kekuatan politik Gerindra saat ini jauh berbeda dibandingkan sebelumnya.

Prabowo Disarankan Maju Capres Daripada Jadi Cawapres Ganjar
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberi hormat saat akan menerima kunjungan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan beserta jajaran di kediaman Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, Sabtu (8/4/2023). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.

tirto.id - Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago menyarankan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto maju sebagai calon presidn (capres) pada Pilpres 2024.

Pernyataan itu disampaikan Arifkri merespons wacana Prabowo menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ganjar Pranowo yang telah dideklarasikan PDIP sebagai capres 2024.

Arifkri mengatakan kekuatan politik Gerindra saat ini jauh berbeda dibandingkan sebelumnya karena sudah menjadi bagian dari kekuasaan. Sebab, saat ini Prabowo berstatus menteri pertahanan di pemerintahan Presiden Jokowi.

Ia meyakini Prabowo tidak akan menyia-nyiakan hal itu dengan menjadi cawapres Ganjar Pranowo. Ia menilai Prabowo punya hitung-hitungan sendiri kalai Pilpres 2024 lebih berpihak kepadanya.

“Pak Prabowo ini sudah tiga kali ikut Pilpres. Dengan elektabilitasnya hari ini saya pikir sulit bagi Pak Prabowo menjadi cawapres Ganjar. Ini tidak hanya perjuangan terakhirnya di Pilpres 2024, tetapi juga kepentingan elektoral untuk Gerindra," kata Arifki dalam keterangan tertulis, Senin (24/4/2023).

Menurut Arifki, Ganjar dan Prabowo merupakan figur yang disiapkan oleh Jokowi untuk melanjutkan pemerintahannya.

Arifki mengatakan skema Prabowo dan Ganjar dari duel berubah menjadi duet bisa terjadi jika elektabilitas Anies Baswedan yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan kembali naik.

"Pilihan untuk melawan Anies dan berpeluang menang adalah dengan menduetkan Ganjar-Prabowo," ucap dia.

Di sisi lain, kata dia, jika nantinya Prabowo dan Ganjar memilih berduel di Pilpres 2024, tentu ada kehawatiran bagi Jokowi bila yang masuk putaran kedua Anies dan Ganjar.

Arifki mengatakan suara Prabowo kemungkinan pindah ke Anies jika duel pada periode kedua nantinya antara Anies dan Ganjar. Menurutnya, beberapa kemungkinan ini bakal berdampak terhadap ketidakberlanjutan program Jokowi.

Dia mengatakan dugaan ini tentu wajar dengan Anies dan Jokowi selalu menjadi antitesis.

“Prabowo saat ini berada di antara posisi Pak Jokowi yang berkepentingan dengan keberlanjutannya programnya," tukas Arifki.

Lebih lanjut, Arifki mengatakan pada sisi lainnya PDIP juga ingin menang pemilu untuk ketiga kalinya secara berturut-turut.

"Menurut saya situasi ini bakal sulit bagi Pak Prabowo karena jabatan wakil presiden pengaruhnya tidak menjadi penentu terhadap arahnya pemerintahan," tutup Arifki.

Baca juga artikel terkait KANDIDAT PILPRES 2024 atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Politik
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Gilang Ramadhan