tirto.id - Pelaksana Harian PPUA Penyandang Disabilitas April Syar yakin bahwa para penyandang disabilitas tidak akan melakukan golput pada kontestasi politik 2019. Hal tersebut dikarenakan mereka telah melek politik.
"Kami selalu menepis anggapan mereka mengenai 'ah ngapain nyoblos, paling sama saja, begini saja' dengan sabar kami berikan pemahaman," ujar April selepas menghadiri acara diskusi di Jakarta Selatan, Minggu (3/1/2019).
Ia melanjutkan, "Karena hidup bermasyarakat itu pasti berpolitik. Agama pasti berpolitik. Kita hidup sendiri pun dan cara menyambung hidup itu bagian dari politik. Itu yang kami tanamkan."
April mengatakan bahwa dengan sosialisasi yang sudah gencar dilakukan kemungkinan untuk golput pada Pemilu Legislatif akan mengecil. Namun ia belum tahu, apakah hal yang sama akan berlaku pada Pilpres.
"Kalau untuk pemilihan caleg di DPR dan DPRD, Insyaallah disabilitas itu tidak golput. Tapi kalau untuk pilpres saya tidak tahu. Saya juga tidak bisa memastikan disabilitas itu cendrung ke mana," paparnya.
April yakin potensi golput pada pileg menjadi kecil, lantaran menurut April para penyandang disabilitas membutuhkan sosok yang bisa mengakomodir hak-hak mereka dan sosok tersebut haruslah yang berasal dari kelompok disabilitas juga.
"Yang bisa menyelesaikan masalah disabilitas hanyalah disabilitas itu sendiri. Bukan orang lain. Orang lain itu hanya sebagian saja, itu pun kalau ingat. Hanya sebagai proyek saja, kalau tidak menguntungkan, buat apa diperjuangkan," tuturnya.
Dari data yang April paparkan terdapat 35 caleg yang mewakili seluruh daerah. Mereka tersebar di semua partai politik yang ada. Karena menurut April, pada prinsipnya tidak penting apa partainya, melainkan caleg disabilitas harus ikut berkontribusi di parlemen nanti.
"Para disabilitas yang direkrut para partai menjadi caleg adalah mereka yang berjiwa sosial, saya yakin itu. Sehingga nanti mereka akan memperjuangkan hak-hak kaum disabilitas," tandasnya.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari