tirto.id - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengklaim pernyataan politik yang disampaikan Romahurmuziy sifatnya pribadi atau tidak mewakili institusi. Padahal, Rommy--sapaan akrabnya menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan PPP.
"Terkait pernyataan Gus Rommy di sejumlah media kami menganggapnya sebagai ijtihad beliau dalam meramaikan isu politik negeri ini. Dan itu merupakan pernyataan pribadi berdasarkan intuisi politik beliau sendiri," kata Ketua DPP PPP Achmad Baidowi (Awiek), Kamis 9 Maret 2023.
Mengenai ungkapan Rommy yang menyebut Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang beranggotakan Golkar, PAN dan PPP berpotensi bubar. Awiek menegaskan bahwa hal itu tidak memungkinkan. Baginya, KIB semakin kompak dan PPP akan tetap bertahan dalam koalisi tersebut.
"Sampai hari ini PPP masih berada di KIB bersama Partai Golkar dan PAN. Adapun masing-masing partai politik memang diberi keleluasaan untuk menjalin komunikasi dengan partai politik lain dalam konteks penjajakan untuk bergabung dengan KIB," jelasnya.
Selain itu, Awiek menyebut pertemuan antara Rommy dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bukan atas nama partai. Keduanya bertemu sebagai bentuk nostalgia dengan kesamaan sebagai politisi senior dari masing-masing partai.
"Bahwa pertemuan Gus Rommy dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto itu merupakan pertemuan sahabat lama dan bukan pertemuan resmi antar DPP," terangnya.
Mengenai rencana pertemuan PPP dan PDIP, Awiek menuturkan bahwa hal itu tidak berkaitan dengan pertemuan Rommy dan Hasto. Plt Ketua Umum PPP Mardiono sudah menyusun jadwal dari jauh hari dan menganggapnya sebagai pertemuan biasa.
"Karena pertemuan DPP PPP dengan DPP PDIP sudah dijadwalkan jauh-jauh hari, dan rencana akan dilakukan dalam waktu dekat," terangnya.
Awiek menegaskan hingga saat ini PPP juga masih mendukung sistem pemilu proporsional terbuka bersama 7 partai lainnya. Awiek tidak ingin mengubah sikap soal Pemilu dan mengajak semua pihak agar menyerahkan perkara ini ke Mahkamah Konstitusi.
"Sikap PPP sudah disampaikan secara resmi sama dengan 7 parpol senayan lainnya bahwa sistem proporsional terbuka masih layak untuk dipertahankan. Dan sikap tersebut juga tertuang dalam pernyataan DPR saat memberikan keterangan dalam persidangan di MK," tegasnya.
Sebagai informasi, belakangan ini Romahurmuziy atau Rommy mengeluarkan pernyataan politik mulai dari kedekatan dengan PDIP, keberlangsungan KIB hingga sistem proporsional pemilu.
Soal kedekatan dengan PDIP, Rommy menyebut PPP diajak berkoalisi dengan partai besutan Megawati Soekarnoputri itu. Menurut dia ajakan berkoalisi sejalan dengan amanat sesepuh PPP Mbah Moen. Pernyataan ini disampaikan Rommy usai bertemu Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Sejurus dengan itu, Rommy juga melontarkan pernyataan bahwa KIB belum pasti dan berpotensi bubar. Ia menganalogikan koalisi seperti pernikahan. Menurut Rommy saat ini KIB baru sampai tahap pacaran, belum sampai tunangan apalagi pernikahan. Karena itu koalisi ini masih bisa goyah.
Rommy juga menyampaikan dukungannya dengan sistem pemilu proporsional tertutup atau coblos partai--sama seperti PDIP. Padahal, partai tempatnya bernaung, PPP, sudah bergabung dengan fraksi lainnya untuk menolak sistem pemilu tersebut.
Sejumlah pernyataan Rommy memicu friksi. Partai Amanat Nasional (PAN) selaku anggota KIB mengajak Rommy aktif di koalisi ketimbang koar-koar di media massa.
"Ayolah Mas Rommy (Romahurmuziy), aktiflah di KIB agar dapat merasakan ikatan persaudaraan koalisi yang sudah terjalin dengan baik. Jadi, tidak berprasangka sendiri bahwa KIB akan bubarlah, akan pecahlah," kata Waketum PAN Viva Yoga Mauladi dalam keterangannya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fahreza Rizky