Menuju konten utama

PPP Ajak Yusril Bincang Soal Sistem Pemilu 2024

Awiek mengaku pertemuan Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra dengan petinggi PPP hari ini sudah dikomunikasikan dengan Koalisi Indonesia Bersatu.

PPP Ajak Yusril Bincang Soal Sistem Pemilu 2024
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin berfoto bersama Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra (ketiga kiri) beserta jajaran pejabat partai lainnya usai Pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Bulan Bintang di Jakarta, Kamis (6/2/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.

tirto.id - Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra menyambangi Kantor DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin (13/3/2023). Yusril tiba di lokasi sekira pukul 13.38 WIB didampingi Waketum PBB Dwianto Annas dan Sekjen PBB Afriansyah Noor.

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi atau Awiek mengatakan pertemuan hari ini bakal membahas soal sistem pemilu dan koalisi pada Pilpres 2024.

Awiek mengakui sebagai sebuah parpol yang akan menjadi peserta pemilu, pembicaraan soal sistem pemilu tak mungkin terhindari.

"Karena PPP, teman-teman sudah paham posisi, sudah paham, sementara Bang Yusril kemarin menjadi penggugat terhadap sistem pemilu. Bisa jadi ini menjadi ajang tukar pikiran zatu sama lain dan itu hal bagus," kata Awiek di Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (13/3/2023).

Hanya saja, soal mencapai kata sepakat itu akan dilihat dalam pertemuan. "Yang sekarang bagaimana dari PBB dan juga PPP bertukar pikiran itu dahulu yang terpenting," ucap Awiek.

Awiek mengaku pertemuan Yusril dengan petinggi PPP hari ini sudah dikomunikasikan dengan Koalisi Indonesia Bersatu.

"Secara informal, KIB kita sering melakukan komunikasi termasuk penjajakan PPP dengan partai lainnya. Begitupun juga penjajakan komunikasi dari anggota KIB dengan partai lainnya juga dilakukan hal yang serupa," kata Awiek.

Menurut Awiek, komunikasi dengan satu yang lainnnya tentu hal bagus, bahwa KIB masih seirama.

Awiek lantas menyinggung persoalan KIB yang saat ini belum menentukan calon presiden (capres) yang resmi. Ia menyatakan saat ini memang belum ada satu pun koalisi yang resmi.

"Persoalan sekarang belum menentukan capres, kan, soal waktu dan sekali lagi kami pastikan hingga hari ini tidak ada koalisi yang resmi," ucap Awiek.

Awiek menyatakan nantinya capres dan cawapres yang resmi ialah yang telah terdaftar di KPU.

"Ibarat orang ini lagi tunangan semuanya, periode lalu, bahkan ada anggota koalisi salah satu kelompok koalisi bergabungnya saat proses menuju KPU," kata Awiek.

Ia juga mengatakan tidak menutup kemungkinan ada figur cawapres diganti pada menit akhir.

"Sebelum jalur kuning melengkung semua sangat mungkin terjadi, bahkan jalur kuning melengkung penghulu enggak datang, enggak jadi nikah bareng itu," kata Awiek.

Awiek mengakui KIB yang telah terbentuk masih membutuhkan tambahan parpol lain. Ia mengatakan hal itu perlu dilakukan dalam rangka memperkuat koalisi pada kontestasi Pemilu 2024.

"Kalau kemudian dalam perjalananya tidak cocok hanya tetap tiga, ya, apa boleh buat," kata Awiek.

Baca juga artikel terkait PPP atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Politik
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Bayu Septianto