tirto.id - Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengaku posisinya sebagai kader Partai Demokrat, menunggu penetapan calon presiden-calon wakil presiden oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Nanti kita bahas setelah tanggal 21 September, usai penetapan. Jadi mohon sabar,” ujar dia di Posko Cemara, Jakarta, Sabtu (1/9/2018).
Dia menyatakan keputusan bergabung dengan tim kampanye Jokowi-Ma'ruf merupakan suatu sikap politik dan dirinya masih menjalin komunikasi dengan pihak Demokrat.
“Artinya ini sikap politik, ada etika dalam melakukan keputusan politik itu. Karena itulah kita tetap berkomunikasi dengan baik. Kalau nanti tanggal 9 September, saya diundang dalam ultah Demokrat di DPP, saya akan hadir dan menjelaskan sikap politik saya,” terang Deddy.
Ia juga enggan berkomentar soal tudingan PDIP sering membajak kader Demokrat serta hasil pembahasan dirinya dengan Demokrat wilayah Jawa Barat.
Partai Demokrat bakal mengevaluasi posisi Deddy Mizwar sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Demokrat Jawa Barat setelah resmi menjadi juru bicara calon presiden-wakil presiden Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Demokrat akan segera meninjau sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Partai," kata Ketua DPP Demokrat Jansen Sitindaon melalui keterangan tertulis yang diterima Tirto, Rabu (29/8/2018).
Nasib Deddy sebagai kader Demokrat sedang berada di ujung tanduk. Ia berpeluang menyusul Ruhut Sitompul yang dipecat lantaran menyatakan dukungan kepada pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saeful Hidayat di Pilgub DKI Jakarta 2017, saat Demokrat mengusung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)-Sylviana Murni.
Editor: Agung DH