Menuju konten utama

Poros Pemuda: Isu Pemakzulan Jokowi Bukan dari Rakyat

Poros Pemuda Revolusioner menduga gerakan pemakzulan Presiden Joko Widodo di sosial media merupakan gerakan permainan elite politik untuk Pemilu 2024.

Poros Pemuda: Isu Pemakzulan Jokowi Bukan dari Rakyat
Presiden Joko Widodo membeli produk UMKM binaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) saat bersilaturahmi dengan nasabah program Mekaar di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/2/2024). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.

tirto.id - Poros Pemuda Revolusioner menduga gerakan pemakzulan Presiden Joko Widodo di sosial media menggunakan #MakzulkanJokowi merupakan permainan elite politik dalam kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Koordinator Poros Pemuda Revolusioner, Ahmad Setiawan, menilai, gerakan tersebut bukan dari kepentingan rakyat.

"Gerakan dengan tagar #MakzulkanJokowi terlihat jelas merupakan permainan para elit yang terlibat dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2024 dan tak terkait sedikitpun dengan kepentingan Rakyat Indonesia," kata Ahmad dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (6/2/2024).

Dia meminta pemuda dan mahasiswa agar mengkritisi gerakan tersebut. Karena gerakan itu dinilai tidak selaras dengan kepentingan rakyat Tanah Air. Ahmad menilai, pemuda dan mahasiswa seharusnya menyoroti program ketiga capres-cawapres dalam Pilpres 2024, bukan hanya salah satu pasangan calon (paslon) saja.

Lebih lanjut, dia pun mencontohkan, Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) mengkritisi politikus dan pengusaha yang terafiliasi dengan industri ekstraksi pertambangan dan energi.

"Kondisi ini digunakan lawan-lawan politik mereka yang juga terdiri dari para pengusaha tambang untuk merebut suara, terutama dari kalangan milenial dan generasi Z yang mendominasi jumlah pemilih di Indonesia," kata Ahmad.

Lebih lanjut, dia menduga pemuda, mahasiswa serta perguruan tinggi menyebarkan narasi Makzulkan Jokowi untuk menurunkan elektabilitas salah satu paslon.

"Sebaiknya para guru besar juga mau berpikir kritis dan mendahulukan kepentingan rakyat. Lagi-lagi, bukannya menjadi alat kelompok politik tertentu dalam menghancurkan elektabilitas lawannya," tambah Ahmad.

Baca juga artikel terkait PEMAKZULAN JOKOWI atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Flash news
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Intan Umbari Prihatin