tirto.id - Kepala Biro Multimedia Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto mengklaim nama-nama yang diajukan Mabes Polri menjadi kandidat Deputi Penindakan dan Direktur Penyidikan KPK sudah diseleksi dan merupakan yang terbaik.
Kursi Deputi Penindakan KPK kosong setelah Irjen Pol Heru Winarko diangkat mejadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) menggantikan Budi Waseso. Sementara posisi Direktur Penyidikan KPK lowong setelah Brigjen Pol Aris Budiman akan dirotasi ke Mabes Polri.
"Ada pergantian di situ, ada yang diangkat jadi kepala BNN, ada dari polisi dari kejaksaan, semua mengirimkan. Nanti keputusannya di KPK, tentunya yang diajukan yang terbaik, sesuai dengan bidang tugasnya," kata Rikwanto di Yogyakarta, pada Minggu (11/3/2018).
Pada hari ini, KPK telah mengumumkan para kandidat yang akan mengikuti seleksi untuk mengisi jabatan Deputi Penindakan dan Direktur Penyidikan di Komisi Antikorupsi. Para kandidat itu berasal dari dua institusi penegak hukum, yaitu Kejaksaan Agung dan Polri. KPK mengumumkan nama-nama para kadidat itu untuk menjaring aspirasi publik mengenai kelayakan para kandidat itu.
Berikut nama-nama yang ditetapkan KPK untuk mengikuti seleksi di kedua jabatan:
I. Kandidat Deputi Bidang Penindakan KPK
Calon berasal dari institusi Polri
1. Toni Harmanto
2. Firly
3. Abdul Hasyim Gani
Calon berasal dari institusi Kejaksaan Agung
4. Feri Wibisono
5. Fadil Zumhana
6. Heffinur
7. Wisnu Baroto
8. Oktovianus
9. Tua Rinkes Silalahi
10. Witono
II. Kandidat Direktur Penyidikan KPK
Calon berasal dari institusi Polri
1. Edy Supriyadi
2. Andy Hartoyo
3. Djoko Poerwanto
Tapi, tidak semua kandidat memiliki rekam jejak mulus. Misalnya, salah satu calon Deputi Bidang Penindakan dari Polri, yakni Toni Harmanto. Pada 2012 lalu, Toni tercatat pernah menyambangi KPK untuk menemui pimpinan Komisi yang saat itu dijabat Abraham Samad, Zulkarnain, Busyro Muqoddas dan Bambang Widjojanto. Saat itu, Toni datang bersama sejumlah perwira lainnya.
Kedatangan Toni ke KPK diduga untuk menjemput paksa 5 penyidik yang memilih menjadi penyidik tetap KPK, salah satunya Novel Baswedan. Adapun Novel saat itu menjabat Wakil Kepala Satuan Tugas Tim Simulator yang menangani pengusutan kasus korupsi proyek simulator SIM. Kasus itu menjerat mantan Kepala Korlantas Polri Irjen Djoko Susilo.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Addi M Idhom