tirto.id - Polri hingga kini belum memutuskan memberi sekat, yang memisahkan pendukung Joko Widodo dan Prabowo Subianto dalam Debat Pilpres 2019 tahap kedua, atau tidak.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Syahar Diantono menyatakan keputusan menyekat barisan pendukung capres tersebut bergantung pada kondisi di lapangan.
“Kami lihat nanti situasi di lokasi, pasti kepolisian sudah mempersiapkan (pengamanan). Kami harapkan semua bisa berjalan baik,” kata Syahar di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/2/2019).
Dia mengimbau pendukung Jokowi maupun Prabowo membantu kepolisian memastikan kelancaran acara debat kedua di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta pada 17 Februari 2019 mendatang.
Kepolisian akan menerapkan strategi pengamanan mirip seperti saat Debat Pilpres 2019 tahap pertama pada 17 Januari lalu.
Dalam pengamanan debat kedua, personel Polda Metro Jaya akan dibantu oleh personel dari Mabes Polri. Seperti debat pertama, Polri akan menerapkan sistem penjagaan empat lapis di Hotel Sultan.
Ring 1 merupakan area yang dijaga oleh Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) sebab ada Presiden Joko Widodo. Wilayah Ring 2 yaitu area Hotel Sultan akan dijaga oleh TNI dan Polri.
Adapun Ring 3 merupakan halaman parkir. Sedangkan Ring 4 ialah jalur keluar-masuk pasangan calon (paslon) dan di dalamnya termasuk rute evakuasi darat dan udara jika terjadi gangguan keamanan.
Dalam Debat Pilpres 2019 tahap kedua, kandidat yang tampil hanyalah capres, yaitu Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Mereka akan beradu gagasan mengenai topik energi, pangan, sumber daya alam, dan lingkungan hidup, serta infrastruktur.
KPU menunjuk tujuh panelis dalam debat kedua ini, yaitu: Rektor ITS Joni Hermana, Rektor IPB Arif Satria, Direktur Eksekutif Walhi Nur Hidayati dan ahli pertambangan ITB Irwandy Arif.
Selain itu, pakar energi Ahmad Agustiawan, pakar lingkungan dari Undip Sudharto P. Hadi, dan Sekjen Konsorsium Pengembangan Agraria Dewi Kartika.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman sudah memastikan kisi-kisi debat tidak diberikan kepada kedua kandidat. Hal ini untuk meningkatkan mutu debat kedua.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Addi M Idhom