tirto.id - Polisi menangkap tiga anggota gangster yang menyiarkan kegiatan secara live di akun Instagram, di mana saat itu ketiganya berencana menyerang kelompok lain. Pelaku ialah MR, MI, dan IZ.
“Tim mengikuti live akun Instagram mereka, kemudian kami mengikuti pergerakan gangster itu dari kawasan Pondok Indah hingga sampai ke wilayah Pejaten," ucap Kepala Tim Eagle One Polres Metro Jakarta Selatan, Aipda Oka Bartono ketika dikonfirmasi, Senin (15/4/2019).
Kelompok itu bernama ‘Warsil Dalam 58’. Oka menyatakan, ketiganya kerap membuat onar di wilayah Jakarta Selatan sehingga menimbulkan ketidakamanan bagi masyarakat.
Ia melanjutkan, kelompok itu berencana melakukan tindak kejahatan.
“Saat mereka berhenti di wilayah Pejaten, kami langsung meringkus ketiga pelaku,” ucap Oka.
Polisi menyita satu buah celurit yang akan dipergunakan untuk menyerang lawannya. Kini pelaku masih dalam pemeriksaan kepolisian.
Polisi juga pernah menangkap 13 pelaku tawuran di Cakung, Jakarta Timur yang melakukan kekerasan dan menguasai senjata tajam.
Para pelaku yakni KV, MHR, SSR, LN, MFD, DMS, FZ, AWL, BBG, LTF, FJR, DN, dan AVN. Mereka menamakan diri sebagai ‘Tiga Serangkai’. Ketika beraksi, pelaku sempat menyiarkan langsung (live) di Instagram.
“Mereka menggunakan telepon genggam untuk live di Instagram saat tawuran," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Kamis (21/3/2019) lalu.
Argo menambahkan, motif pelaku ialah balas dendam kepada kelompok ‘Warjeng’ alias Warung Jengkol, lantaran Geng Tiga Serangkai pernah diserang.
“Dua kelompok pernah terlibat dalam tawuran, tapi Tiga Serangkai kalah. Alasan dendam mereka jadikan untuk menyerang kelompok lawan,” kata Argo.
Geng Tiga Serangkai merupakan gabungan dari tiga kampung yaitu Kayu Tinggi di Cakung Timur, Pedurenan di Cakung Timur, dan Rusun Rawa Jahe di Jatinegara.
Minggu (17/3/2019), sekira pukul 04.30 WIB di Terminal Pulogadung Jalan Swadaya 3 Km. 19,8, Jakarta Timur telah terjadi penyerangan oleh Tiga Serangkai. Saat itu ada 20 unit sepeda motor yang digunakan dan pelaku membawa senjata tajam seperti celurit, samurai, parang untuk menyerang Warjeng.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno