Menuju konten utama

Polisi Selidiki Sebab Ledakan di Rumah Wali Kota Kendari

Polisi masih selidiki penyebab pasti ledakan di rumah Wali Kota Kendari, Asrun, yang diduga adalah bom.

Polisi Selidiki Sebab Ledakan di Rumah Wali Kota Kendari
Aparat kepolisian berjaga di depan pagar pintu masuk rumah salah satu Calon Wali Kota Kendari 2017 Adriatma Dwi Putra, pasca dugaan ledakan bom molotov, Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (9/2/2017). ANTARA FOTO/Jojon.

tirto.id - Hingga Kamis sore pihak kepolisian masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk menyelidiki kasus ledakan serupa bom yang meremukkan sebagian bangunan rumah pribadi Wali Kota Kendari, Asrun.

Polisi belum menemukan bukti yang memastikan informasi mengenai penyebab ledakan yang terjadi pada Kamis pagi itu.

"Sekarang masih dilakukan olah TKP. Penyebabnya masih belum bisa dipastikan, masih ditelusuri Jibom (Tim Penjinak Bom)," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri, Brigjen Pol Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta, pada Kamis (9/2/2017) seperti dikutip Antara.

Peristiwa ledakan tersebut terjadi pada Kamis pagi, sekitar pukul 07.30 Wita di rumah pribadi Wali Kota Asrun yang beralamat di Jalan Syekh Yusuf II Nomor 17 Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Ledakan ini memang tidak menimbulkan korban jiwa, tapi menyebabkan kerusakan serius di sebagian rumah Asrun dan sejunlah bangunan di sekitarnya.

Saat ledakan terjadi, Asrun tidak berada di rumah tersebut. Dia sedang berada di rumah dinasnya.

Di rumah pribadinya hanya ada putra Asrun, Adriatma Dwi Putra bersama istrinya, yang sedang beristirahat di lantai 2. Adriatma merupakan calon Wali Kota Kendari di Pilkada 2017.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tenggara, Brigjen Pol Andap Budhi Revianto, mengatakan ledakan yang terjadi di kediaman Wali Kota Kendari, pada sekitar pukul 07.45 WITA memiliki daya yang besar.

"Titik ledakan sendiri berasal dari dapur, ledakannya lumayan besar, terbukti dengan kondisi dapur yang hancur dan tembok juga retak. Untuk radiusnya sendiri, hingga 100 meter warga masih bisa merasakan getarannya," kata Andap.

Ia mengatakan, ledakan ini pertama kali diketahui oleh petugas dari Dinas Kebersihan yang menjaga rumah Asrun.

"Saat ledakan terjadi, petugas keamanan dari Satuan Polisi Pamong Praja sedang tertidur," katanya.

Menurut Andap, pihaknya telah meminta bantuan dari tim Laboratorium Forensik (Labfor) dari Makassar guna menyelidiki kasus ini lebih dalam.

Yusman, warga yang bermukim di dekat rumah pribadi Asrun, mengaku saat mendengar suara ledakan, dirinya langsung berlari ke luar rumah untuk mencari sumber suara. Perhatiannya tertuju di kediaman Wali Kota Kendari yang berjarak sekitar 30 meter dari rumahnya. Yusman saat itu juga melihat dampak dari ledakan, di antaranya kaca Pos Polisi Pamong Praja pecah, tembok belakang rumah retak, dapur beserta isi rusak parah, dan gorden dapur terbakar.

"Saya langsung ke luar rumah, ternyata ledakan itu dari rumahnya wali kota, saya langsung ke sana dan matikan tiga titik api dari ledakan itu," katanya.

Baca juga artikel terkait LEDAKAN atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom