tirto.id - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya mulai melakukan penyelidikan kasus dugaan kelalaian PT Bali Towerindo atas kabel serat optik yang berjuntai.
Kabel itu mengakibatkan Sultan Rif'at Alfatih menjadi korban. Lehernya tersangkut kabel, sehingga berdarah. Hasil pemeriksaan dokter adalah tenggorokan, saluran napas, dan saluran makan Sultan putus. Lantas keluarga Sultan mengadukan peristiwa ini kepada polisi.
"Laporannya telah diterima. Selanjutnya dilakukan penyelidikan oleh Ditreskrimum," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo, kepada wartawan, Kamis (10/8/2023).
Pengaduan keluarga korban terdaftar dengan nomor LP/B/4666/VIII/2023/SPKT Polda Metro Jaya, dengan penyertaan Pasal 360 KUHP.
Karena masih dalam tahap awal pengusutan perkara, Trunoyudo belum bisa memberikan keterangan lebih detail.
Peristiwa ini bermula saat Sultan dan tiga kawannya berkendara motor pada 5 Januari 2023 malam, di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan. Motornya berada di belakang mobil. Kabel serat optik itu tersangkut di mobil, lalu si sopir mobil terus melaju sehingga membuat kabel lepas dari mobil, kemudian mengenai Sultan, si mahasiswa Universitas Brawijaya.
Manajemen Bali Towerindo pun membantah dugaan kelalaian.
"Ini bukan terjadi karena kelalaian kami, perusahaan secara rutin melakukan perawatan berkala untuk memastikan ketinggian kabel berada dalam kondisi normal dan tidak mengganggu lalu lintas," kata kuasa hukum Bali Tower, Maqdir Ismail, Kamis, 3 Agustus 2023.
Berdasar penelusuran perusahaan, kejadian yang menimpa Sultan disimpulkan merupakan kecelakaan murni. Hal itu diperkuat dengan laporan kecelakaan lalu lintas pada 7 Januari 2023 yang menyatakan indien Itu merupakan kecelakaan tunggal.
Sementara pihak Bali Tower baru mengetahui ada korban kecelakaan setelah informasi yang disampaikan oleh keluarga Sultan pada Mei 2023. Ketika malam kejadian, korporasi menerima informasi dari tim operasional lapangan yang menyatakan ada tiang miring atau melengkung dan kabel serat optik putus.
Ayah Sultan Rif'at Alfatih, Fatih Nurul Huda menyebutkan bahwa kondisi kesehatan anaknya mulai ada perkembangan dan berat badannya juga mulai naik sejak dirawat di RS Polri Kramat Jati mulai Kamis, 3 Agustus 2023.
Fatih juga menjelaskan bahwa anaknya sejak ditangani RS Polri terus dilakukan proses pelatihan di bagian lehernya.
"Dokter juga fokus pada fungsi-fungsi organ yang lain, kebetulan anak saya kemarin malnutrisi, dia ternyata kena virus hepatitis C kalau tidak salah liver. Itu efek dari pada kondisinya memang yang terlalu kurus, " ucapnya.
Fatih juga menjelaskan tim dokter sedang fokus dalam pengobatan fungsi-fungsi organnya, termasuk livernya, kemudian menaikkan dulu berat badan dengan target adalah minimal 52 kilogram.
"Menurut perhitungan dokter dengan tinggi badan 182 sentimeter, itu masuk atau lepas dari malnutrisi itu adalah minimal 52 kilogram. Itu target para dokter, setelah itu baru dokter akan masuk ke tahap berikutnya di pemulihan area leher, fungsi makan, fungsi menelan, fungsi bicara dan napasnya," jelasnya.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Bayu Septianto