tirto.id - Kepolisian akan menggelar Operasi Mantap Brata 2018 pada 20 September 2018 hingga 21 Oktober 2019. Salah satu agenda mereka adalah mengamankan area Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat pengambilan nomor urut capres-cawapres, besok Jumat (21/9/2019).
Dalam rangka pengamanan pengambilan nomor urut tersebut, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, pihaknya akan mengerahkan kurang lebih 500 personel.
“Pengamanan di dalam ruangan KPU, area sekitar KPU seperti jalanan tetap kita amankan. Sekitar 500 personel lebih kita turunkan untuk pengamanan tersebut,” ujar Argo di Polda Metro Jaya, Kamis (20/9/2018).
Selain itu, kepolisian Metro Jaya juga akan menunggu jadwal dari KPU soal waktu kampanye pasangan calon di wilayah hukum Polda Metro Jaya. “Kita akan hubungi polres-polres, kita sudah siapkan personel,” jelas Argo.
Dalam rangka pengamanan Pileg dan Pilpres 2019, polisi juga akan melakukan pengawalan selama 397 hari. Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah menginstruksikan jajarannya agar bersikap netral selama rangkaian ini berlangsung.
“Anggota tidak boleh ikut kampanye, kecuali mengamankan kampanye,” kata Tito di Jakarta, Selasa (18/9/2018). Selain itu, Polri juga akan menindak tegas orang yang menggunakan kampanye terselubung (black campaign) dalam rangkaian pemilu mendatang.
“Polri tidak akan toleransi (pelaku) black campaign. Black campaign itu pidana, akan kita tindak karena merupakan pelanggaran Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE),” jelas Tito.
Perihal pengamanan, Polri menerapkan Peraturan Kapolri Nomor 1 Tahun 2009 Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian, yang akan dilakukan secara bertahap.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Alexander Haryanto