Menuju konten utama

Polisi Duga 50 Orang Terlibat Penyerangan Warga Ahmadiyah

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto menyebut bahwa pihaknya menduga ada 50 orang yang terlibat penyerangan rumah warga Ahmadiyah.

Polisi Duga 50 Orang Terlibat Penyerangan Warga Ahmadiyah
Ilustrasi. Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto memberikan keterangan pers mengenai penyergapan teroris. di Mabes Polri, Jakarta, Minggu (13/5/2018). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak

tirto.id - Rumah jemaat Ahmadiyah di Dusun Grepek Tanak Eat, Desa Greneng, Kec, Sakra Timur, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), dirusak oleh sejumlah orang.

Penyerangan dilakukan sebanyak tiga kali, yakni pada Sabtu (19/5/2018) siang dan malam, serta Minggu (20/5/2018) pagi. Polisi menduga ada 50 orang yang terlibat dalam tindakan sepihak tersebut.

Hal ini dikatakan Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto, Senin (21/5/2018). Menurut Setyo, kasus tersebut masih dalam penyelidikan. Tapi sejumlah orang sudah diduga menjadi pelaku peristiwa tersebut.

"Pelaku 50 orang. Tidak ada korban jiwa dan luka, rumah dirusak," tegas Setyo di Mabes Polri. "Sekelompok massa merusak rumah warga tiba-tiba."

Setyo juga menegaskan, tindakan semena-mena terhadap jemaat Ahmadiyah ini bukan kali pertama dilakukan. Ia menjelaskan, saat ini kepolisian setempat masih menyelidiki duduk perkara pengrusakan tersebut.

"Sekarang 22 orang jemaat diamankan di Mapolres Lombok Timur. Anggota Mapolres juga jaga-jaga di lokasi," tegas Setyo.

Mengenai hal ini, Kapolres Kabupaten Lombok Timur, AKBP Eka Fathur Rahman menyatakan pihaknya telah berusaha melakukan pencegahan sejak perusakan dan penyerangan pada 9 Mei. Namun, menurutnya, upaya tersebut belum sampai rampung dan sudah terjadi penyerangan beruntun sejak kemarin sampai hari ini.

“Kami sekarang masih rapat dengan pemerintah daerah untuk penyerangan ini. Ini kan Ahmadiyah bukan sepenuhnya kewenangan polisi. Ini ada pemda dan stakeholder untuk melindungi paham minoritas,” kata Eka kepada Tirto hari Minggu (20/5/2018).

Namun, saat ditanya perihal kronologi kejadian, termasuk penyerangan kedua dan ketiga yang terjadi di hadapan aparat keamanan, Eka belum mau menjawab. Ia menyatakan akan mengirimkan kronologis setelah rapat dengan Pemda dan stakeholder lainnya rampung.

“Nanti, Bro. Sekalian lengkap kami kirim press releasenya.Yang penting kami fokus menjaga kemanan masyarakat agar tidak ada korban dan upaya rehabilitasi ke depan, urusan perusakan belakanga lah,” kata Eka.

“Nanti sore kami akan melakukan pembersihan bersama-sama dengan Satpol PP dan TNI untuk melakukan pembersihan puing yang rusak,” imbuhnya.

Baca juga artikel terkait JEMAAT AHMADIYAH atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Yandri Daniel Damaledo