Menuju konten utama

Polisi "Bermasalah" Berpeluang Pimpin KPK, ICW Mengaku Khawatir

ICW menyatakan kekhawatiran atas lolosnya 2 polisi dalam tes psikologi Capim KPK, karena keduanya pernah punya kasus dengan KPK.

Polisi
Suasana tes uji kompetensi Seleksi Calon Pimpinan KPK di Pusdiklat Kementerian Sekretaris Negara, Cilandak, Jakarta, Kamis (18/7/2019). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

tirto.id - Dua nama polisi yang punya kasus dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih bertengger di 40 nama calon pimpinan KPK yang lolos tes psikologi. Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai, peluang keduanya menjadi lima pemimpin KPK semakin besar.

Peneliti ICW Kurnia Ramadhana menyampaikan, kekhawatiran jika dua orang itu lolos tanpa ada penyelidikan rekam jejak yang memadai. Dua nama itu adalah Firli Bahuri dan Antam Novambar.

"Memang ada nama-nama yang harus dikroscek ulang oleh pansel. Menjadi penting bagi pansel memasukkan isu integritas dan rekam jejak sebagai faktor utama," kata Kurnia kepada Tirto, Senin (5/8/2019).

Nama Firli menjadi masalah karena sempat menemui Tuan Guru Bajang dan bermain tenis bersama. Padahal kala itu TGB diduga terlibat kasus korupsi.

Sedangkan nama Antam pernah diduga mengancam Direktur Penyidikan KPK tahun 2015, Kombes Endang Tarsa. Dia mengintimisasi Endang agar tidak bersaksi untuk kasus Budi Gunawan (sekarang Kepala BIN).

Meski sudah ada dua capim berlatar belakang polisi yang gugur pada tahap tes psikologi ini, ICW tidak puas. Menurut Kurnia, belum tentu kursi pimpinan nanti bersih dari Polri atau diisi oleh Polri yang berintegritas.

Oleh sebab itu, penelusuran track record menjadi penting.

"Jika ada pihak-pihak yang diduga melakukan pelanggaran di masa lalu, harus dipertimbangkan ulang untuk tes tahap berikutnya," tegasnya lagi.

Sebelumnya Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyaring dari 104 nama menjadi 40 nama selepas melewati tahap tes psikologi. Hal itu diumumkan langsung oleh Ketua Pansel Capim KPK Yenti Garnasih di gedung Sekretariat Negara (Setneg) Jakarta.

"Dinyatakan lulus tes psikologi sebanyak 40 orang," kata Yenti.

Peserta yang lolos terdiri dari 36 laki-laki dan 4 perempuan. Untuk latar belakang profesi, terdapat akademisi atau dosen (7), advokat atau konsultan hukum (2), jaksa (3), pensiun jaksa (1), hakim (1), anggota Polri (6), auditor (4), Komjak atau Kompolnas (1), Komisioner atau pegawai KPK (5), PNS (4), pensiun PNS (1), dan lain-lain (5).

ICW menilai, hasil penyaringan 40 nama Capim KPK oleh Panitia Seleksi (Pansel) tidaklah memuaskan.

"Mencermati nama yang dinyatakan lolos seleksi psikotes rasanya tidak berlebihan jika menyebutkan bahwa hasil seleksi pada tahapan ini tidak terlalu memuaskan ekspektasi publik," tegas Kurnia melalui keterangan tertulis pada Senin (5/8/2019).

"Ini mengartikan bahwa Pansel gagal memberikan kesan optimisme bagi publik untuk menghasilkan calon Pimpinan KPK yang benar-benar berintegritas, profesional, dan independen," lanjutnya.

Baca juga artikel terkait SELEKSI CAPIM KPK atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Hukum
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno