Menuju konten utama

Polisi Belum Pastikan Tersangka Lain dalam Kasus Bom Bandung

Karopenmas Mabes Polri Kombes Martinus Sitompul belum memastikan adanya orang kedua dalam aksi teror di Lapangan Cicendo. Sampai saat ini, pihaknya masih mendalami keterangan tentang keberadaan orang kedua dalam aksi peledakan tersebut. Akan tetapi, Martinus mengklaim, kepolisian sudah mengantongi nama yang diduga ikut bersama Yayat.

Polisi Belum Pastikan Tersangka Lain dalam Kasus Bom Bandung
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar (tengah) didampingi Karo Penmas Div Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto (kiri) dan Kabag Penum Mabes Polri Kombes Pol Martinus Sitompul (kanan) memberikan keterangan terkait identitas pelaku teror bom di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (28/2). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa.

tirto.id - Kepolisian masih belum bisa memastikan jumlah pelaku dalam aksi pengeboman di Lapangan Cicendo, Kelurahan Arjuna, Kab. Bandung, Jawa Barat, Senin (27/2/2017) lalu. Berdasarkan informasi yang beredar, tersangka peledakan, Yayat Cahdiyat sempat terlihat bersama seseorang sebelum dia melakukan aksi pengeboman di Lapangan Cicendo.

"Sementara satu," ujar Boy kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (28/2).

Boy mengaku, dugaan adanya orang lain dalam aksi peledakan belum terbukti benar. Oleh karena itu, kepolisian belum menetapkan pengendara yang bersama Yayat sebagai tersangka. Sampai saat ini, kata dia, kepolisian masih menelusuri lebih lanjut.

"‎Ini masih dikembangkan lebih lanjut," kata mantan Kapolda Banten itu.

Sementara itu, Karopenmas Mabes Polri Kombes Martinus Sitompul belum memastikan adanya orang kedua dalam aksi teror di Lapangan Cicendo. Sampai saat ini, pihaknya masih mendalami keterangan tentang keberadaan orang kedua dalam aksi peledakan tersebut. Akan tetapi, Martinus mengklaim, kepolisian sudah mengantongi nama yang diduga ikut bersama Yayat.

"‎Kita sudah dapat namanya," ujar Martinus di Mabes Polri.

Martinus mengatakan, kepolisian akan menelusuri plat motor yang dibawa oleh orang yang diduga sebagai teman Yayat. ‎Akan tetapi, kepolisian masih mendalami terlebih dahulu terkait adanya dugaan keterlibatan orang kedua dan nama yang dimaksud dalam aksi tersebut.

Untuk diketahui, Yayat Cahdiyat alias Abu Salam, merupakan pemain lama dalam aksi teror di Indonesia. Menurut Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar, Yayat adalah seorang residivis dan pernah berkomplot dengan Abu Bakar Baasyir dan Dulmatin, dua pentolan pelatihan militer jihad di Janin Jantho Aceh Besar pada 2010 silam.

"Yayat mempunyai peran sebagai proses penyiapan logistik," kata Boy Rafli.

Boy menceritakan, Yayat‎ sebenarnya sudah aktif sebagai pelaku teror dengan ikut aksi fai (mengumpulkan dana jihad dengan cara merampok) di kawasan Cikampek, Jawa Barat pada 2010.

Pada aksi teror bom di Taman Pendawa Bandung, Senin kemarin, Yayat sudah mempersiapkan senjata api dan peluru selama pemberontakan GAM. Aksinya terhenti saat kepolisian membekuk pria tiga anak itu pada tahun 2012. Yayat lantas dipenjara selama tiga tahun penjara, demikian penjelasan Boy.

"Namun sepertinya mendapat keringanan sehingga 2014 yang bersangkutan keluar," ujar Boy lagi.

Masih menurut Boy, selama masa asimilasi, Yayat berhubungan dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Ia diduga berhubungan dengan berhubungan dengan kelompok Maman Abdurahman, berbaiat dengan ISIS. Saat ini, lanjut Boy, kelompok Maman memang cukup aktif dalam aksi teror seperti di Jatiluhur, Bekasi, dan Kalimantan Timur.

Polisi telah mendeteksi gerak-gerik kelompok Yayat sejak penangkapan Abu Faiz di Jatiluhur beberapa waktu lalu. ‎Polisi pun mengetahui gerak-gerik Yayat yang berpindah-pindah selama beraktivitas, salah satunya di Cianjur. Diduga, kelompok tersebut sudah berpindah ke tempat lain.

Baca juga artikel terkait BOM BANDUNG atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Hukum
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Alexander Haryanto