tirto.id - Pelaku peledakan bom panci di Bandung, Yayat Cahdiyat alias Abu Salam, merupakan pemain lama dalam aksi teror di Indonesia.
Menurut Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar, Yayat seorang residivis dan pernah berkomplot dengan Abu Bakar Baasyir dan Dulmatin, dua pentolan pelatihan militer jihad di Janin Jantho Aceh Besar pada 2010 silam.
"Yayat mempunyai peran sebagai proses penyiapan logistik," kata Boy Rafli di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (28/2/2017), saat menyebut peran Yayat dalam pelatihan militer itu.
Boy menceritakan, Yayat sebenarnya sudah aktif sebagai pelaku teror dengan ikut aksi fai (mengumpulkan dana jihad dengan cara merampok) di kawasan Cikampek, Jawa Barat pada 2010.
Pada aksi teror bom di Taman Pendawa Bandung, Senin kemarin, Yayat sudah mempersiapkan senjata api dan peluru selama pemberontakan GAM. Aksinya terhenti saat kepolisian membekuk pria tiga anak itu pada tahun 2012. Yayat lantas dibui selama tiga tahun penjara, demikian penjelasan Boy.
"Namun sepertinya mendapat keringanan sehingga 2014 yang bersangkutan keluar," ujar Boy lagi.
Masih menurut Boy, selama masa asimilasi, Yayat berhubungan dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Ia diduga berhubungan dengan berhubungan dengan kelompok Maman Abdurahman, berbaiat dengan ISIS. Saat ini, lanjut Boy, kelompok Maman memang cukup aktif dalam aksi teror seperti di Jatiluhur, Bekasi, dan Kalimantan Timur.
Polisi telah mendeteksi gerak-gerik kelompok Yayat sejak penangkapan Abu Faiz di Jatiluhur beberapa waktu lalu. Polisi pun mengetahui gerak-gerik Yayat yang berpindah-pindah selama beraktivitas, salah satunya di Cianjur. Diduga, kelompok tersebut sudah berpindah ke tempat lain.
"Sebelum Cianjur diduga ada tempat lagi, tapi kita belum ada datanya," kata Boy.
Seperti diketahui, kepolisian sudah menetapkan Yahya Cahdiyat sebagai tersangka kasus dugaan pengeboman di Taman Pendawa, Cicendo, Bandung, Jawa Barat. Kepolisian sempat berusaha menangkap Yayat hidup-hidup, tetapi gagal karena tersangka melawan. Polisi berhasil melumpuhkannya dengan timah panas. Yayat akhirnya meninggal saat kepolisian membawanya ke rumah sakit.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Agung DH