tirto.id - Insiden tanah longsor terjadi di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin pagi, (5/2/2017). Longsor di kawasan itu terjadi di empat titik sehingga jalur menuju Jakarta dari arah Cianjur dan sebaliknya ditutup.
“Untuk sementara jalur jalan dari Jakarta menuju Puncak, Bogor ditutup total karena jalan tertimbun longsor. Mulai pukul 09.15 WIB,” kata Kepala Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Senin pagi.
Data sementara yang dirilis BNPB menyebutkan longsor terjadi di 4 titik antara lain di sekitar Masjid At-taawun, Widuri, Grand Hill, dan Riung Gunung. Longsoran tanah itu diperparah dengan reruntuhan pohon dan tiang listrik.
Saat ini, kata dia, tim BNPD Kabupaten Bogor dibantu TNI, Polri, Basarnas, SKPD, dan masyarakat setempat buat untuk mensterilkan jalur. Proses pembersihan jalur ini sedikit terhambat lantaran saat ini hujan masih terus mengguyur lokasi.
Pemindahan Jalur
Penutupan jalur puncak membuat Polisi Lalu Lintas mengalihkan arus kendaraan dari Cianjur menuju Puncak dan sekitaranya, dan sebaliknya dari kawasan Puncak dan sekitarnta menuju Cianjur. Kasatlantas Polres Bogor AKP Hasby Ristama menjelaskan, jalur dari Jakarta menuju Puncak dialihkan lewat Sukabumi, sedangkan dari Cianjur menuju Jakarta dialihkan lewat Jonggol.
“Longsoran tanah menutup badan jalan karena tanah turun dari gunung sepanjang 20 meter sehingga jalan tidak dapat dilalui,” ucap Hasby.
Polres Kabupaten Bogor menurunkan 100 personel buat mengalihkan arus dan membantu tim BNPD Kabupaten Bogor buat menangangi insiden ini. “Kami juga mengimbau masyarakat agar jangan menggunakan jalur puncak terlebih dahulu,” ucap Hasby.
Cuaca di Sekitar Lokasi
Sementara itu, cuaca di lokasi kejadian saat ini masih diguyur hujan. Menurut Sutopo, BNPB sudah berkoordinasi dengan BMKG terkait perkembangan kondisi di lokasi. Menurut BMKG potensi curah hujan di wilayah Jabodetabek masih tetap tinggi dengan kisaran 152 milimeter per hari.
“Ini tergolong curah hujan ekstrem yang menyebabkan longsor dan naiknya debit Sungai Ciliwung,” ucap Sutopo.
Tak hanya menyebabkan longsor, curah hujan yang cukup deras juga mengakibatkan banjir di sekitar bantaran Sungai Ciliwung di Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Jakarta. Saat ini, ketinggian muka air Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa mencapai 220 sentimeter atau Level Siaga I pada Senin pagi pukul 08.30 WIB, dan naik menjadi 230 sentimeter pada pukul 09.05 WIB.
Debit ini, kata Sutopo, akan tiba di Pintu Air Manggarai Jakarta pada sekitar pukul 17.30 Wib.
“Saat ini banjir telah berlangsung di bantaran sungai di wilayah Kabupaten Bogor dan Kota Bogor. Sebagian masyarakat dievakuasi ke tempat yang aman,” kata Sutopo.
Ia mengimbau masyarakat waspada menghadapi banjir, longsor dan puting beliung. Februari adalah puncak hujan sehingga potensi banjir, longsor dan puting beliung akan makin meningkat. Kenali bahayanya dan kurangi risikonya.
Penulis: Mufti Sholih
Editor: Mufti Sholih