tirto.id - Palang Merah Indonesia (PMI) membangun 150 hunian darurat untuk warga korban gempa di Kecamatan Cianjur dan Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Hunian darat didirikan agar warga korban gempa dapat tinggal tanpa berdesakan di posko pengungsian.
Koordinator Emergency Selter PMI, Cipta Karya menerima banyak permintaan untuk membangun hunian darurat di halaman rumah warga korban gempa sejak satu pekan terakhir. Hal itu lantaran warga mulai jenuh tinggal di posko pengungsian.
"Untuk hari ini, kami sudah menuntaskan pembangunan 150 hunian darurat di beberapa desa di Kecamatan Pacet, Cugenang dan Cianjur," kata Cipta dikutip dari Antara, Jumat (23/12/2022).
Hunian darurat yang dibangun PMI berukuran 6x4 meter persegi berbahan baku kayu kaso dan terpal. Tingginya permintaan warga membuat PMI menargetkan pembangunan 500 unit hunian darurat di tiga kecamatan di Cianjur selesai awal tahun 2023.
Cipta mengatakan target jangka panjang pembangunan hunian darurat akan terus ditambah sampai enam bulan ke depan sesuai permintaan warga korban gempa. Hunian darurat digunakan sambil menunggu pembangunan kembali rumah yang ambruk akibat gempa bermagnitido (M) 5.6 yang mengguncang Cianjur, Senin (21/11/2022) lalu.
"Kemungkinan sampai 1.000 unit selama warga membutuhkan, PMI akan membangunkan hunian darurat di atas tanah mereka atau di bekas reruntuhan rumah sambil menunggu pembangunan kembali," katanya.
Tidak hanya membangunkan hunian darurat, PMI juga memberikan edukasi pada warga yang sudah kembali untuk tetap menjaga kebersihan diri, lingkungan rumah dan sekitarnya agar terhindari dari berbagai macam penyakit. Tinggal di hunian darurat tidak senyaman di dalam rumah.
"Setidaknya mereka mendapatkan tempat tinggal sementara yang layak dan tidak berbaur di dalam posko pengungsian. Kami juga masih menerima pengajuan pembangunan baik langsung saat melakukan survei atau datang ke Posko Pelayanan PMI Camp Joglo," katanya.
Editor: Gilang Ramadhan