Menuju konten utama

PM Irlandia: Semoga Inggris Tetap di Uni Eropa

Irlandia melalui perdana menterinya meminta Inggris untuk tetap berada dalam Uni Eropa demi menjaga stabilitas dan kepastian bagi kedua negara. Keluarnya Inggris, menurutnya, akan menimbulkan banyak konsekuensi khususnya dari segi aturan dan ekonomi.

PM Irlandia: Semoga Inggris Tetap di Uni Eropa
(Ilustrasi) Brexit. foto/shutterstock

tirto.id - Perdana Menteri Irlandia Enda Kenny mengungkapkan dukungannya supaya Inggris tetap berada dalam Uni Eropa (UE). Dalam pernyataannya pada Senin, (13/06/2016), ia menjabarkan kekhawatirannya bahwa “Brexit” akan menimbulkan ketidakstabilan dan ketidakpastian.

"Stabilitas dan kepastian benar-benar penting untuk keberhasilan perekonomian terbuka kecil," kata Kenny dalam pidatonya di Ulster University, Belfast. Kenny menggarisbawahi pengaruh “Brexit” dalam hubungan antara Irlandia Utara – yang adalah bagian dari Inggris - dengan Republik Irlandia.

Ia berpendapat bahwa bertahannya Inggris dalam UE akan membawa stabilitas dan kepastian. Secara spesifik, Kenny mengacu kepada puluhan ribu orang yang setiap harinya harus melintasi perbatasan antara kedua negara untuk berbisnis, bekerja, dan bertemu dengan keluarga serta kawan-kawan mereka.

"Sulit untuk membayangkan hidup tanpa aliran bebas ini," ujar Kenny. "Pembentukan kembali pos pemeriksaan bea cukai di perbatasan, atau setiap pengaturan kepabeanan, akan menjadi langkah disesalkan dan mundur untuk kerja sama dan perdagangan utara-selatan," imbuhnya.

Keputusan tentang keanggotaan Inggris di UE akan diputuskan dalam referendum pada 23 Juni mendatang.

"Keputusan itu penting bagi masa depan pulau ini seperti ketika kita semua memutuskan untuk Perjanjian Jumat Agung," papar Kenny.

Perjanjian Jumat Agung atau Perjanjian Belfast, yang ditandatangani pada 10 April 1998, merupakan perkembangan politik besar dalam proses perdamaian Irlandia Utara dari tahun 1990-an.

Perdana menteri Irlandia mengatakan, tidak ada keraguan bahwa meninggalkan Uni Eropa akan mengakibatkan perubahan aturan perdagangan antara Inggris dan Irlandia.

"Adakah yang bisa dipercaya menyatakan bahwa tidak akan ada yang perubahan jika itu menjadi kenyataan di perbatasan barat Uni Eropa?" pungkasnya. (ANT)

Baca juga artikel terkait POLITIK

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Penulis: Putu Agung Nara Indra
Editor: Putu Agung Nara Indra