tirto.id - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mencatat kinerja positif di semester I 2021 berdasar laporan keuangan konsolidasi dengan status tidak diaudit (unaudited) yang diterbitkan 28 Juli 2021.
Penyebab melejitnya laba terkait dengan adanya dana kompensasi pemerintah, peningkatan penjualan listrik dan rugi kurs.
Dalam laporan keuangan perusahaan listrik pelat merah ini berhasil membukukan laba Rp6,6 triliun hingga Juni 2021. Angka itu tercatat melesat 2.530 persen dibanding pendapatan di periode sama tahun lalu dengan Rp251 miliar.
Lonjakan laba yang didapatkan PLN pada semester I 2021 berasal dari meningkatnya penjualan tenaga listrik di semester I 2021 mencapai Rp140 triliun.
Ada pula pendapatan dari kompensasi dari pemerintah sebesar Rp8,8 triliun. Bantuan kompensasi ini merupakan penyelamat keuangan PLN. Sebab pada 2020, PLN tidak mendapat kompensasi dari pemerintah.
Faktor pengungkit laba PLN berupa rugi kurs atau penurunan kurs dolar selama Januari-Juni 2021 menjadi Rp4,4 triliun, sementara di periode 2020 mencapai Rp7,79 triliun.
Kinerja positif pada tiga aspek tersebut telah menutup penurunan pada pos pendapatan lain. Misalnya pendapatan dari jasa penyambungan pelanggan yang tercatat terjadi penurunan.
Pendapatan dari program tersebut di semester I 2021 sebesar Rp202 miliar, sementara di periode yang sama tahun lalu mencapai Rp2,9 triliun.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali