Menuju konten utama

PKS Kritik Kurangnya Mitigasi Pemerintah Hadapi Varian Omicron

Politikus PKS menilai pemerintah tidak aktif memberitahu warga bagaimana langkah mitigasi menghadapi varian Omicron.

PKS Kritik Kurangnya Mitigasi Pemerintah Hadapi Varian Omicron
Seorang anak memperlihatkan kartu vaksinasi saat peluncuran vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Kediri, Jawa Timur, Senin (20/12/2021). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/hp.

tirto.id - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani meminta pemerintah untuk mengedukasi masyarakat terkait gejala dan sifat varian baru dari COVID-19, Omicron. Hal ini menyusul sudah ditemukan kasus terinfeksi varian Omicron di Indonesia.

"Jangan hanya ribut soal masuknya Omicron, tapi masyarakat tidak diberitahu bagaimana langkah mitigasinya," ujar Netty dalam keterangan tertulis, Senin (20/12/2021).

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga meminta pemerintah menyiapkan fasilitas layanan kesehatan. Termasuk ketersediaan obat dan sumber daya manusia untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19.

"Kita tidak berharap kasus Omicron meningkat, tapi bersiaga menghadapinya adalah wajib. Selain meningkatkan kesiagaan faskes, laju vaksinasi juga harus ditingkatkan, termasuk memastikan pengadaan vaksin dan distribusinya ke daerah-daerah secara proporsional," tukasnya.

Ia juga mendorong agar pemerintah mengoptimalkan vaksinasi COVID-19, khususnya untuk anak 6-11 tahun. Jangan sampai di tengah jalan kehabisan stok vaksin, kata Nety.

"Perang ini hanya dapat dimenangkan dengan partisipasi dan kolaborasi optimal semua pihak, terutama masyarakat, dalam menjaga disiplin prokes di mana pun berada," imbuhnya.

Sudah tiga orang warga negara Indonesia terdeteksi tertular Omicron. Satu orang pertama merupakan petugas kebersihaan RS Darurat Wisma Atlet. Dua terbaru yakni seorang pria yang baru tiba dari Amerika Serikat dan satu pria yang baru tiba dari Inggris.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Siti Nadia Tarmizi mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan tidak melakukan perjalanan ke luar negeri terlebih dahulu. Terlebih mengingat laju penyebaran Omicron terbukti sangat cepat.

“Indonesia adalah salah satu negara paling aman dari COVID-19. Jika kita keluar negeri, maka kita akan keluar dari zona aman menuju zona berbahaya. Jika kembali, nanti akan berpotensi membawa Omicron ke Indonesia dan pastinya akan merusak situasi yang sudah kondusif ini,” ujar Nadia dalam keterangan tertulis, Sabtu.

Baca juga artikel terkait VARIAN OMICRON atau tulisan lainnya dari Alfian Putra Abdi

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Alfian Putra Abdi
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Bayu Septianto