tirto.id -
PKPI adalah satu dari sembilan partai pengusung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.
Sekjen PKPI Verry Surya dalam keterangan tertulis, Jumat (18/1) menyampaikan ada tiga hal yang menjadi catatan.Pertama, pernyataan Prabowo minim substansi. Kedua, kontroversial dan kontraproduktif. Misalnya saat menyatakan "karau korupsi tidak seberapa, tidak apa-apa". ketiga, Prabowo kerap kali salah menggunakan data. Contohnya saat Prabowo menyebut Jawa Tengah lebih besar dari Malaysia.Oleh karena itu, Verry berharap, tim Prabowo-Sandi memperbaiki kesalahan-kesalahan agar tidak menunjukkan blunder politik. Hal itu dilakukan agar harkat Prabowo bisa kembali terangkat sebagai salah satu tokoh bangsa.
"Untuk mengembalikan kehormatan pak Prabowo sebagai salah satu putra terbaik bangsa, debat selanjutnya pak Prabowo Harus bekerja Extra keras demi menutup semua kekurangan diatas. Semoga berhasil, karena dunia internasional juga menyaksikan," kata Verry.
Di kubu Prabowo, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais sebaliknya menyindir penampilan capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, dalam debat Pilpres 2019 tidak seimbang.
Amien menuding peran Ma'ruf hampir tidak terlihat sepanjang debat capres-cawapres 2019. Dia menilai Jokowi lebih mendominasi pembicaraan dari pasangan nomor urut 01 saat debat berlangsung.
"Saya lihat memang ada yang menonjol. Yang menonjol itu hampir tak ada peran Kiai Ma'ruf Amin, saya melihat seperti itu," ujar Amien usai acara debat di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan pada Kamis (17/1).
Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak menyatakan belum penampilan Prabowo-Sandiaga dalam debat pertama sudah bagussehingga belum perlu ada evaluasi.
"Udah bagus sih menurut kami," kata Dahnil.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Agung DH