tirto.id - Direktur Pileg DPP PKB, Cucun Ahmad Syamsurijal, mengungkap kenaikan perolehan suara Fraksi PKB di DPR RI. Dalam paparannya Cucun mengungkap suara PKB naik sekitar 6 juta suara (2,41 persen) dari pemilu sebelumnya.
Merujuk tabulasi data nasional internal PKB, pada Pileg 2019 diperoleh 13.57 juta (9,69 persen), menjadi 19.58 juta (12,1 persen) di Pileg 2024.
Dirinya mengakui bahwa kenaikan suara PKB tersebut imbas majunya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.
"Salah satu satu bukti bahwa pencalonan Gus Muhaimin sebagai Cawapres memberikan dampak positif bagi PKB adalah melalui coattail effect (efek ekor jas) dari pencalonan Gus Muhaimin kepada perolehan suara dan kursi PKB di legislatif, baik di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota," kata Cucun di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Minggu (18/2/2024).
Cucun menjelaskan dampak dari coattail effect tersebut terjadi seiring dengan kerja PKB yang menopang pemenangan Anies dan Muhaimin dalam Pilpres 2024.
"Kalau kami ini dari awal karena yang maju sebagai kontestan itu ketua umum kami bekerja dari satu tarikan nafas. Bekerja bersama semua para caleg, relawan struktur dan bekerja baik Pileg maupun Pilpres dalam satu tarikan nafas," imbuh Cucun.
Dia menyampaikan melalui Pileg 2024, PKB memiliki tambahan kursi dari 58 menjadi 81. Dari 23 kursi yang bertambah, tersebar di sejumlah wilayah Jawa Timur : 3 kursi (Jatim II, Jatim VIII dan Jatim X), Jawa Barat : 5 Kursi (Jabar I, Jabar II, Jabar IV, Jabar VI dan Jabar XI), Banten : 2 kursi (Banten I dan Banten II).
Kemudian Sumatera : 5 Kursi (Sumbar I, Sumut I, Sumut III, Riau I, Sumsel I), Kalimantan : 2 kursi (Kaltim dan Kalteng), Sulawesi : 3 Kursi (Sulteng, Sulbar, Sultra), NTB : 1 kursi (NTB I), Maluku : 1 kursi (Maluku Utara), Papua : 1 kursi (Papua Selatan).
"Dengan penambahan kursi luar Jawa ini, maka PKB tidak lagi identik dengan Partai Jawa apalagi Jawa Timur, sebab kursi DPR RI PKB tersebar di 27 Propinsi, tinggal menyisakan 11 Provinsi lagi," kata dia.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Dwi Ayuningtyas