Menuju konten utama

Pilgub Papua 2018: Pemilihan di Kabupaten Nduga Tertunda

Proses pemilihan calon gubernur dan wakil gubernur Papua di Kabupaten Nduga pada hari ini mengalami penundaan.

Pilgub Papua 2018: Pemilihan di Kabupaten Nduga Tertunda
Petugas melipat surat suara Pilkada Papua 2018 di Kantor KPU Mimika, Papua, Senin (18/6/2018). ANTARA FOTO/Spedy Paereng.

tirto.id - Penjabat (Pj) Gubernur Papua Soedarmo menyatakan pelaksanaan pemilihan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Papua 2018 di Kabupaten Nduga ditunda sementara. Soedarmo menjelaskan Komisioner KPUD Nduga telah diberhentikan secara sementara sehingga tugasnya diambil alih oleh KPU Provinsi Papua.

"Tapi, hingga sekarang KPUD Provinsi belum tiba di Nduga, jadi dimungkinan bisa mundur," kata Soedarmo di Jayapura, pada Rabu (27/6/2018) seperti dikutip Antara.

Menurut Soedarmo, sebenarnya seluruh logistik pelaksanaan Pilgub Papua 2018 untuk Kabupaten Nduga sudah ada di lokasi. Pelaksanaan proses pemungutan suara tinggal menunggu kedatangan pihak penyelenggara, yakni tim dari KPU Papua.

Situasi keamanan di Kabupaten Nduga sempat bergejolak pada dua hari menjelang pemilihan atau 25 Juni 2018. Terjadi penembakan oleh kelompok orang tak dikenal menyasar pesawat yang ditumpangi belasan polisi di Bandara Kenyam. Insiden penembakan dan penyerangan itu menyebabkan tiga warga tewas dan dua lainnya mengalami luka.

Pilgub Papua 2018 diikuti oleh dua pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur. Pilgub ini menjadi pertarungan antara petahana dan penantangnya.

Pasangan nomor urut 1 adalah Lukas Enembe-Klemen Tinal. Pasangan petahana ini diusung koalisi besar beranggotakan 9 partai, yakni Demokrat, Golkar, Hanura, PKB, Nasdem, PAN, PKPI, PPP dan PKS.

Sebelum menjadi Gubernur Papua periode 2013-2018, Lukas Enembe pernah terpilih menjabat Bupati Puncak Jaya pada 2007-2012. Sedangkan Klemen Tinal, pernah menjadi Bupati Mimika dalam 2 periode sejak 2002-2013, sebelum bersama Enembe memenangkan Pilgub Papua 2013.

Sementara pasangan nomor urut 2 ialah Wempi Wetipo-Habel Melkias Swae. Pasangan ini didungkung oleh koalisi Gerindra dan PDIP.

Wempi Wetipo semula adalah birokrat di Pemkab Jayawijaya. Dia kemudian berhasil memenangkan Pilkada di daerah itu dan menjabat Bupati Jayawijaya selama 2 periode, sejak 2008 hingga 2018.

Adapun Habel Melkias sempat menjadi politikus Golkar dan belakangan menyeberang ke Partai Perindo. Dia kini tercatat sebagai Ketua DPW Perindo Papua. Habel juga pernah menjabat Bupati Jayapura selama 2 periode, yakni dari 2001 sampai 2011.

Pilgub Papua 2018 dilaksanakan dengan melibatkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 3,4 juta jiwa. Para pemilih itu memberikan suaranya di 922 TPS.

Pilkada Paniai Belum Bisa Dilaksanakan

Sementara untuk Kabupaten Paniai yang seharusnya melaksanakan pemilihan bupati dan wakil bupati hari ini, Soedarmo mengungkapkan pelaksanaannya belum dapat dilakukan sebab masih ada sengketa hukum.

"Paniai sudah berjalan untuk Pilgub Papua, tapi untuk pilkada bupati masih menunggu keputusan. Mungkin masih tunggu keputusan PTTUN yang diajukan oleh KPUD Paniai," kata Soedarmo.

Selain di dua kabupaten tersebut, Soedarmo mengklaim pelaksanaan pilkada di Papua pada hari ini berjalan aman, termasuk di wilayah pegunungan Papua yang sebagian menggunakan sistem noken.

Baca juga artikel terkait PILGUB PAPUA 2018 atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Politik
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom