Menuju konten utama

Pidato Hari Guru, Nadiem Kritik Sistem Pendidikan Minim Inovasi

Mendikbud Nadiem Makarim mengkritik keras sistem pendidikan yang dianggap masih mengekang guru dalam pidato Hari Guru Nasional, 25 November 2019.

Pidato Hari Guru, Nadiem Kritik Sistem Pendidikan Minim Inovasi
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (tengah) bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2019). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso.

tirto.id - Memperingati Hari Guru Nasional jatuh pada Senin, 25 November 2019. Dalam pidato dua halaman yang akan dibacakan nanti, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengkritik keras sistem pendidikan yang dianggap masih mengekang guru.

"Biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik. Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin bicara apa adanya dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke," demikian tertulis dalam dokumen pidato dari website Kemendikbud, Minggu (24/11/2019).

Nadiem menyebut guru selama ini hanya diberikan aturan-aturan, tapi tak pernah diberi pertolongan. Guru pun kerap dibebani tugas-tugas administratif yang dinilai tak punya manfaat jelas.

Selain itu, guru-guru juga dipaksa mengejar angka-angka nilai padahal potensi anak tak bisa diukur dari itu. Demikian pula dengan cara mengajar yang berorientasi pada hafalan, kata Nadiem, yang diperlukan di dunia nyata adalah kemampuan berkarya dan berkolaborasi.

Dalam pidatonya, Nadiem juga mengkritik kurikulum yang terlalu padat. Hal ini mengakibatkan minimnya eksplorasi dan inovasi guru dalam proses mengajar.

"Anda tahu bahwa setiap anak memiliki kebutuhan berbeda, tetapi keseragaman telah mengalahkan keberagaman sebagai prinsip dasar birokrasi," tulisnya.

Meski begitu Nadiem enggan menjanjikan sesuatu, ia justru meminta guru yang memulai perubahan itu dengan melakukan perubahan-perubahan kecil di dalam kelas ketika mengajar.

Pertama, guru diminta mulai mengajak murid berdiskusi, tak semata mendengar. Murid pun harus diberikan kesempatan untuk mengajar di kelas, selain itu, guru diminta membuat proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.

Nadiem juga meminta guru aktif menemukan bakat terpendam dari murid yang kurang percaya diri, serta menawarkan bantuan pada guru yang sedang kesulitan.

"Apapun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak," tandasnya.

Baca juga artikel terkait HARI GURU NASIONAL 2019 atau tulisan lainnya dari Mohammad Bernie

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Mohammad Bernie
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Maya Saputri