Menuju konten utama

Piagam Pemilu Damai 2019 Tak Diteken Sebagian Besar Perwakilan

"Tadi kita maunya ini akan ditandatangani oleh seluruh penyelenggara pemilu nasional tetapi karena satu dan lain hal tidak bisa."

Piagam Pemilu Damai 2019 Tak Diteken Sebagian Besar Perwakilan
CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali memberikan penjelasan saat rilis survei nasional 'tiga kunci untuk memenangkan kontestasi Pilpres 2019' di Jakarta, Minggu (26/8/2018). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id -

Rumah Bebas dari Konflik Pemilu (Rubik) menyelenggarakan diskusi bertajuk Juru Damai Pilpres 2019. Namun, piagam yang rencananya akan ditandatangani sebagai simbolis penyelenggaraan pemilu damai tidak ditandatangani oleh beberapa institusi dan individu yang diundang.

Diskusi yang diselenggarakan di Komisi Pemilihan Umum, Imam Bonjol, Jakarta hari Senin (17/9/2018) sepi. Pihak-pihak seperti Ketua KPU Arief Budiman, Ketua Bawaslu Abhan, Ketua DKPP Harjono, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasruddin Umar, Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria, dan Ketua Forum Pemred Suryopratomo tidak hadir. Padahal kedatangan mereka ditargetkan untuk mewujudkan pemilu damai.

"Tadi kita maunya ini akan ditandatangani oleh seluruh penyelenggara pemilu nasional tetapi karena satu dan lain hal tidak bisa, tetapi tidak masalah," ucap Direktur Rubik, Abdul Ghofur soal piagam bernama Piagam Imam Bonjol 29 itu.

Padahal, tujuan diskusi ini cukup mudah, yakni soal mewujudkan pemilu yang damai. Hal ini sempat disinggung oleh Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa, Lukman Edy. Seharusnya kubu Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang akan berkontestasi di Pilpres 2019 juga hadir.

"Saya agak menyesal karena teman-teman dari timnya Prabowo-Sandi, Pak Riza Patria tidak hadir. Jadinya hanya dari tim Jokowi-Maruf aja nih. Jadi kita tidak bisa berbalas pantun," ucapnya. "Tapi nggak papa. Tidak mengurangi arti dan makna acara kita."

Dalam kesempatan sama, Lukman mengaku sudah menjalin komunikasi dengan kubu Prabowo-Sandi untuk menciptakan pemilu damai. Ia mengklaim pernah bertemu dengan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade.

Pada pertemuan itu, Andre berjanji bahwa Sandiaga telah memantau langsung kerja juru bicara Prabowo-Sandi. Mereka akan bekerja secara lebih lembut dan dipandu langsung oleh Sandiaga.

"Kalau ada jubir-jubir Prabowo-Sandi yang agak keras, nethink campaign, itu langsung ditegur oleh Pak Sandi. Begitu yang disampaikan Pak Andre Rosiade kepada saya," tegasnya lagi.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Politik
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yulaika Ramadhani