Menuju konten utama

Pi Day Masih Jadi Kontroversi Ahli Matematika Karena Manifesto Tau

Dalam manifesto Tau disebutkan bahwa "pi adalah pilihan yang membingungkan dan tidak wajar untuk lingkaran yang konstan."

Pi Day Masih Jadi Kontroversi Ahli Matematika Karena Manifesto Tau
Ilustrasi lambang PI di matematika. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Google Doodle hari ini ikut merayakan Pi Day yang jatuh setiap tanggal 14 Maret. Perayaan Pi Day ini mulai didukung oleh Dewan Perwakilan Amerika Serikat pada tahun 2009

Pi Day ini diperingati setiap bulan Maret tanggal 14 karena format tanggal month/day atau mm/dd (3/14). Format tersebut representasi dari 3, 14 adalah tiga angka penting pertama dari konstanta π.

Namun, propaganda konstanta π hingga melahirkan Pi Day ini masih memicu perdebatan para ahli matematika, terutama dari pendukung konstanta tau (τ). Pendukung tau bahkan ingin menyaingi Pi Day dengan Tau Day lewat sebuah manifesto.

Manifesto yang ditulis Michael Hartl ini didedikasikan untuk "konstanta lingkaran sejati", yang menurutnya harus mengacu pada alfabet Yunani, Tau. Disebutkan juga dalam manifesto tersebut bahwa "pi adalah pilihan yang membingungkan dan tidak wajar untuk lingkaran yang konstan."

Konstanta tau ini itu sebetulnya merupakan pi tapi dua kali lipatnya (2π ), hingga menghasilkan jumlah 6.28318 dan seterusnya. Beberapa ahli mengklaim konstanta tau ini lebih masuk akal dan membuat perhitungan menjadi lebih mudah dalam matematika.

"Saya suka menggambarkan diri saya sebagai propagandis anti-pi terkemuka di dunia," kata Michael Hartl, seorang pendidik dan mantan fisikawan teoretis di California Institute of Technology kepada BBC.

"Ketika saya mengatakan pi itu salah, tidak ada kekurangan dalam definisinya: rasio keliling lingkaran terhadap diameter,” kata Hartl.

Namun, dengan menentukan pi dalam hal diameter lingkaran, dia menjelaskan, "Apa yang sebenarnya Anda lakukan adalah mendefinisikannya sebagai rasio lingkaran terhadap dua kali radius. Ada faktor dua yang akan menghantui Anda sepanjang matematika."

Alasan untuk beralih ke tau juga sangat berakar pada pedagogi. Profesor matematika Universitas Utah Robert Palais, memulai propaganda bahwa pi itu salah lewat sebuah artikelnya. Tulisan ini wajib dibaca untuk semua siswa SMA lanjutan karena menggambarkan betapa mudahnya perhitungan dengan tau.

Artikel Palais menjelaskan pemikiran berbasis pi. Seperti dikutip dari Scientific American, jika ingin menunjuk satu titik sepertiga dari lingkaran, dapat dikatakan titik itu telah mencapai dua pertiga radian pi. Tiga perempat lingkaran yang sama memiliki satu setengah radian pi.

Semuanya terdistorsi oleh dua faktor yang membingungkan jika menggunakan pi. Sebaliknya, jika menerapkan tau, sepertiga lingkaran adalah sepertiga dari tau. Tiga perempat lingkaran adalah tiga perempat tau. Pada intinya, pi mengacu pada setengah lingkaran, sedangkan tau mengacu pada lingkaran secara keseluruhan.

Tapi orang-orang di balik manifesto Tau mengakui bahwa mereka menghadapi tantangan yang sulit untuk menggelorakan konstanta sejati ini. Sebab menurut mereka, ada “sebuah persekongkolan yang kuat, berabad-abad yang lalu, bertekad untuk menyebarkan propaganda pro-Pi," demikian seperti dikutip The Independent.

Namun pendukung Tau kini bisa merayakan Tau Day setiap tanggl 28 Juni sesuai format tanggal AS (6/28). Bahkan untuk menyelesaikan argumen soal perayaan ini, beberapa orang telah merayakan "Tau Time" pada saat Pi Day yakni pukul 6.28pm. Waktu ini diperingati sebab saat itulah Institut Teknologi Massachusetts mengirimkan keputusan penerimaannya melalui internet untuk menyambut Tau dalam perayaan Pi Day.

Baca juga artikel terkait GOOGLE DOODLE atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari