Menuju konten utama

PGI Bantah Bayar Rp 50 Juta ke Kelompok Muslim untuk Amankan Natal

PGI meminta gereja-gereja dan masyarakat untuk tidak terpancing atas beredarnya video tersebut dan tetap menjaga kerukunan antarumat beragama

PGI Bantah Bayar Rp 50 Juta ke Kelompok Muslim untuk Amankan Natal
(Ilustrasi) Jamaat berdoa saat mengikuti misa malam Natal di Gereja Immanuel, Jakarta, Minggu (24/12/2017). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

tirto.id - Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) membantah informasi yang mengatakan bahwa pihaknya telah membayar uang sebesar Rp50 juta per satu gereja untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru kepada kelompok muslim tertentu.

Pernyataan itu untuk menanggapi video yang beredar di media sosial terkait pernyataan seorang yang mengaku anak dari salah satu Ketua PGI. Seseorang itu mengatakan bahwa gereja membayar Rp50 juta untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru.

“Berdasarkan pemeriksaan kami, orang yang mengaku sebagai anak dari Ketua PGI tersebut tidak dikenal dalam lingkungan PGI,” kata Humas PGI, Irma Riana Simanjuntak melalui keterangan tertulisnya, Senin (3/9/2018).

Menurut Irma, selama ini PGI tidak pernah menyediakan anggaran untuk biaya pengamanan setiap Natal dan perayaan-perayaan gereja lainnya. “Bagi PGI, pengamanan perayaan hari-hari besar adalah tugas dan tanggung jawab Kepolisian dan aparat negara lainnya,” kata Irma menerangkan.

Kendati demikian, kata dia, PGI sangat menghargai apabila ada masyarakat yang ikut terlibat dalam pengamanan hari-hari besar sebagai wujud dari kehidupan bersama seperti yang sering dilakukan oleh Banser NU, GP Ansor dan lain-lain.

"Prakarsa dan kerja sama bagus seperti ini hendaknya tidak dirusak oleh isu yang tidak bertanggung jawab yang dapat menegasikan semangat gotong royong dan kesukarelawanan yang sudah lama tumbuh di masyarakat," kata Irma.

Untuk itu, PGI meminta gereja-gereja dan masyarakat untuk tidak terpancing atas beredarnya video tersebut dan tetap menjaga kerukunan antarumat beragama, sambil terus membangun kerjasama lintas suku, ras, dan agama.

Baca juga artikel terkait PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto