Menuju konten utama

Peternak Sapi Tak Terima Jokowi Patok Harga Daging Rp80 Ribu

Presiden Joko Widodo memerintahkan para menterinya agar harga daging sapi turun menjadi Rp80 ribu per kilogram dari sebelumnya mencapai Rp120 ribu. Peternak dan pedagang sapi keberatan dengan kebijakan tersebut, apalagi pemerintah juga memutuskan untuk mengimpor sepuluh ribu ton daging sapi.

Peternak Sapi Tak Terima Jokowi Patok Harga Daging Rp80 Ribu
Pembeli berbelanja daging sapi di Pasar Tradisional Peunayong, Banda Aceh, Senin (23/5). Antara foto/Ampelsa.

tirto.id - Peternak sekaligus pedagang daging sapi di Rumah Potong Hewan (RPM) Jatimulya, Bekasi, Jawa Barat menolak kebijakan Joko Widodo yang mematok harga daging Rp80 ribu dari harga sebelumnya yang mencapai Rp120 ribu per kilogram. Keputusan pemerintah untuk mengimpor sepuluh ribu ton daging juga dinilai merugikan para peternak.

Pernyataan tersebut ditegaskan salah seorang peternak sapi di RPM Jati Mulya, Indra Cahyino, di Bekasi, Jumat (3/6/2016). “Keputusan pemerintah pusat dengan mengimpor sepuluh ribu ton daging sapi guna menstabilkan harga saat Ramadhan 2016 dirasa merugikan peternak dan pedagang,” kata Indra tegas.

Menurut Indra, pemerintah pusat harusnya memikirkan dulu stok daging di pasar, sebelum mulai menurunkan harga hingga Rp40.000 per kilogram. Bila hal ini diberlakukan dengan mengimpor daging dari luar negeri, maka harga daging akan turun drastis.

Indra menilai, Jokowi tidak memikirkan nasib para peternak dan pedagang sapi, karena harga yang diinginkan Jokowi tidak wajar. Seharusnya, lanjut dia, Jokowi berbicara terlebih dahulu dengan para peternak dan pedagang untuk mencapai kata sepakat.

Apalagi, kata Indra, untuk memberi makan sapi tiap harinya sudah melebihi harga per kilogram harga daging sapi yang ditentukan oleh pemerintah pusat. Ia menambahkan, belum lagi bila sapi terkena penyakit dan harus di vaksin tiap bulannya, perlu tambahan biaya.

“Kebijakan impor sapi memberatkan peternak dan pedagang jika benar diberlakukan,” kata dia.

Indra mengatakan, sapi yang didatangkan dari Jawa Tengah dan dipotong pada RPM untuk diedarkan ke sekitar Bekasi kota hingga kabupaten dalam penjualan berupa daging masih merugi dua juta rupiah.

Dia mengatakan, jika kebijakan itu benar dilakukan tanpa ada solusi yang jelas dari pemerintah pusat, maka sama halnya menghancurkan usaha peternak sapi.

Seperti diberitakan, Presiden Joko Widodo memerintahkan kepada para menterinya untuk menurunkan harga daging sapi hingga di bawah Rp80 ribu per kilogram. Ini dilakukan menjelang hari raya Idul Fitri 1437 Hijriah.

“Saya sudah pegang daftar harga daging. Di Singapura dan Malaysia, harga daging itu Rp50.000 sampai Rp55.000 saja,” kata Jokowi dalam pembukaan Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan di Auditorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta, Senin (23/5/2016).

Menurut Jokowi, harga daging di Singapura dan Malaysia sebesar itu sudah sampai di toko dan siap dijual ke konsumen. Namun, di Indonesia, harga daging Rp120.000 sampai dengan Rp 130.000 per kilogram. Belum lagi menjelang lebaran, harga daging melesat naik hingga harga Rp150.000 per kilogram.

“Kira-kira tiga minggu lalu saya perintahkan kepada menteri. Caranya saya tidak mau tahu, tetapi sebelum lebaran harga daging harus di bawah Rp80 ribu,” kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait EKONOMI

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz