Menuju konten utama

Pesan Sri Mulyani ke Pelaku Ekonomi Syariah: Jangan Jago Kandang

Sri Mulyani Indrawati berharap para pelaku atau profesional ekonomi syariah di Tanah Air tidak hanya jago kandang saja.

Pesan Sri Mulyani ke Pelaku Ekonomi Syariah: Jangan Jago Kandang
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan dalam konferensi pers APBN Kita di Jakarta, Selasa (14/3/2023). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/hp.

tirto.id - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati berharap para pelaku atau profesional ekonomi syariah di Tanah Air tidak hanya jago kandang saja. Paling tidak, kata Sri Mulyani, ada yang bisa meniti karier di lembaga internasional seperti Islamic Development Bank (IsDB).

"Jangan jadi jago kandang," pesan Sri Mulyani dalam acara Anugerah Adinata Syariah di Kantor BSI, Jakarta, Jumat (26/5/2023).

Menurut Sri Mulyani, mereka yang mampu dan paham di bidang ekonomi syariah sangat dibutuhkan untuk bisa meniti karier di IsDB.

Apalagi, Presiden IsDB Mohammed Al Jasser, kata Sri Mulyani sempat menyampaikan kekagumannya dengan ekonomi Indonesia.

"Ini adalah sebuah pengakuan secara verbal terbuka dari Presiden Islamic Development Bank," tambahnya.

Dengan adanya pengakuan tersebut, diharapkan dapat menjadi batu loncatan bagi profesional ekonomi syariah di Indonesia untuk bisa meniti karier di IsDB. Di samping pemerintah juga perlu terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

"Apabila Indonesia terus makin berperan di dunia internasional, maka kita harus membuat perekonomian kita kuat," ucapnya.

Lebih lanjut, Bendahara Negara itu berharap supaya ekonomi syariah tidak hanya sekadar di permukaan saja. Namun juga mampu menitikberatkan kepada hal-hal substantif, yaitu value dari Islam sebagai rahmatan lil alamin.

"Saya berharap pengembangan ekonomi syariah tidak hanya terjebak pada hal yang sifatnya kulit atau branding semata," katanya.

Tak hanya itu, dia ingin perkembangan ekonomi syariah bisa menghadirkan sebuah sistem ekosistem perekonomian yang syariah, yang bermakna kepada kemakmuran, keadilan, efisiensi, dan sesuai dengan kebutuhan zaman, bukan sebuah ekonomi yang tidak efisien dan memiliki bahkan berbagai persoalan dari sisi tata kelola.

"Peranan APBN menjadi instrumen penting menjaga perekonomian nasional. Namun kita tidak boleh berpuas diri. Oleh karena itu, pemerintah dengan seluruh stakeholders akan terus menjaga momentum pemulihan ekonomi," ungkap Sri.

Baca juga artikel terkait EKONOMI SYARIAH atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang