Menuju konten utama

Pertunjukan Jupiter Aerobatic Team di Bali International Airshow

Mayor Habibi senang karena cuaca sedang dalam keadaan baik saat atraksi berlangsung dalam airshow pertama di Bali tersebut.

Pertunjukan Jupiter Aerobatic Team di Bali International Airshow
Pesawat KT-1B Wongbee tipe propeller (baling-baling) milik Jupiter Aerobatic Team mendarat di South Apron, General Aviation Terminal, Ngurah Rai, Rabu (18/09/2024). tirto.id/Sandra Gisela

tirto.id - Enam buah jet tempur berwarna merah putih melesat ke udara Bandara I Gusti Ngurah Rai usai pembukaan Bali International Airshow (BIAS) 2024, Rabu (18/09/2024). Setelah berada di tengah birunya langit, mereka berjajar dalam formasi dan mulai melakukan manuver yang mengundang seruan takjub dari tamu-tamu yang hadir.

Jupiter Aerobatic Team asal TNI Angkatan Udara RI adalah salah satu skuad yang mengisi pertunjukkan penerbangan (flight display) di pameran kedirgantaraan terbesar se-Asia Tenggara ini. Menggunakan pesawat jenis KT-1B Wongbee buatan Korea Selatan, para pilot andalan akan beratraksi di udara selama 20 menit di empat waktu berbeda setiap harinya.

Keberadaan tim Jupiter Aerobatic ini tentunya mengundang antusiasme dari tamu undangan dan masyarakat sipil. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, adalah salah satu yang mengekspresikan euforianya dalam melihat kemampuan pilot-pilot muda itu.

“Atraksi ini menunjukkan bakat yang luar biasa dari Jupiter Aerobatic Team di Bali International Airshow. Semakin mengokohkan kecakapan Indonesia di sektor penerbangan dan kedirgantaraan. Kami sangat antusias memperlihatkan kemampuan negara kita dalam industri penerbangan kepada masyarakat internasional,” ucap Luhut dalam pidato pembuka Bali International Airshow.

Kepada awak media, Luhut turut menambahkan, sudah 28 tahun lamanya semenjak airshow terakhir digelar di Indonesia, yakni pada 1996 silam di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng. Selanjutnya, acara airshow ini direncanakan akan terus digelar setiap tahun ganjil.

“Kenapa kita buat sekarang? Kami ingin Indonesia masuk dalam peta industri pesawat terbang juga,” kata Luhut menambahkan.

Jupiter Aerobatic Team di BIAS 2024

Leader Jupiter Aerobatic Team Mayor Pnb. Ferdian Habibi (kiri) dan Assistant Leader Kapten Pnb. I Putu Satrya Kedaton (kanan) usai penerbangan perdana di South Apron, Rabu (18/09/2024). tirto.id/Sandra Gisela

Melalui Persiapan Panjang

Ditemui Tirto usai penerbangan perdana di Bali International Airshow, Leader Jupiter Aerobatic Team, Mayor Pnb. Ferdian Habibi, menjelaskan, keberhasilan dari penampilan Jupiter Aerobatic Team tidak lepas dari latihan panjang. Selama 1 bulan, tim yang dia ketuai berlatih untuk menampilkan 14 macam manuver.

“Persiapan kami lakukan sebelum tampil di Bali International Airshow itu, kami melaksanakan latihan selama 1 bulan di Lanud (Pangkalan Udara) Adisutjipto Yogyakarta dan sudah melatih berbagai macam manuver yang sempat kami tampilkan. Ada 14 macam manuver, di antaranya Arrowhead Loop, Clover Leaf, kemudian ada Solo Spin,” ujar sosok yang diberi kode Jupiter 1 tersebut.

Tidak tanggung, manuver yang disiapkan turut meliputi alternatif dalam berbagai macam cuaca, terutama apabila cuaca di tempat acara kurang baik. Namun, Mayor Habibi merasa senang karena ternyata cuaca sedang dalam keadaan baik saat atraksi berlangsung dalam airshow pertama di Bali tersebut.

“Tentu saja perasaannya senang, apalagi didukung dengan cuaca yang baik hari ini. Kemudian, ini merupakan acara airshow pertama di Bali dan kita doakan ke depan Bali International Airshow ini bisa tetap eksis, bisa dilaksanakan rutin,” kata dia.

Bagi Mayor Habibi sebagai seorang pilot, dari 14 manuver yang dia dan rekannya tampilkan, masing-masing memiliki tingkat dan jenis tantangannya tersendiri. Komunikasi antara enam pesawat dan tujuh personel menjadi contoh tantangan yang harus dihadapi, terutama dalam hal mengeksekusi manuver.

“Itu ada radio. Kami menggunakan radio antar-pesawat, jadi apa pun manuver yang ditampilkan, itu akan kami komunikasikan sehingga semua member juga sudah monitor apa yang akan dilaksanakan. Tentu sebelum penerbangan, kita sudah briefing dengan detail,” kata dia.

Jupiter Aerobatic Team di BIAS 2024

Aksi Eagle to Arrowhead Loop pukau penonton di pembukaan Bali International Airshow, Rabu (18/09/2024). tirto.id/Sandra Gisela

Tampilkan Manuver-Manuver Rumit di Udara

Dari arah kiri panggung South Apron General Aviation Terminal, Bandara I Gusti Ngurah Rai, pesawat yang dikemudikan oleh pilot-pilot solo melesat tinggi ke langit dengan kecepatan tertinggi 350 knot (648,2 km/jam). Pesawat-pesawat tersebut juga dilengkapi dengan generator asap yang membuat penonton mampu menyaksikan arah laju pesawat.

Berdasarkan data yang dihimpun dari booth TNI AU di Bali International Airshow, The Jupiters—sebutan untuk tim aerobatik ini—menampilkan manuver-manuver, di antaranya Eagle to Arrowhead Loop, Delta Loop, Barrel Roll, Fall in Love, Twin Half Cuban, Jupiter Wheels, Snake Loop, Mirror, Screw Roll, Solo Spin, Five Cards Loop, Tango to Diamond, Leader Benefit, dan Clover Leaf and Cascade.

Gerakan pertama yang dilakukan adalah Eagle to Arrowhead Loop dengan formasi menyerupai elang, yakni 1 pesawat di bagian depan, 1 pesawat di bagian belakang, sementara 4 pesawat lainnya berada di samping menyerupai sayap.

Dari ketinggian jelajah rendah, The Jupiters naik dengan kecepatan tinggi, lalu berputar membentuk loop penuh. Manuver ini merupakan salah satu yang fenomenal karena melambangkan bahwa TNI AU adalah sayap pelindung tanah air Nusantara di udara.

Manuver ikonik lainnya adalah Solo Spin yang dilakukan oleh satu pesawat. Pesawat tersebut melesat dari ketinggian dengan memutar ke bawah, seperti akan terjatuh. Pilot yang menerbangkan pesawat akan bermanuver hingga batas kemampuan pesawat, sehingga aerodinamika pesawat masuk dalam kondisi kehilangan daya angkat (stall and spin). Meskipun masuk kondisi yang terkesan berbahaya, The Jupiters yang melakukan manuver masih bisa mengendalikan pesawat dengan kendali penuh.

Usut punya usut, manuver yang dilakukan The Jupiters merupakan bagian dari pelatihan formasi pesawat untuk calon-calon penerbang TNI AU. Namun, latihan tersebut dikombinasikan ke bentuk manuver enam pesawat secara bersama.

“Apa yang kita tampilkan tadi seperti apa yang kita laksanakan dalam pelatihan calon-calon penerbang TNI AU. Kalau kita melatih calon-calon penerbang TNI AU, itu sendiri-sendiri ada latihan formasi. Nah, ini kita kombinasikan dengan enam pesawat melakukan manuver secara bersama,” ungkap Kabinlatdik Wingdik 100/Terbang, Mayor Pnb. A N “Monster” Widodo di South Apron.

Jupiter Aerobatic Team sendiri merupakan skadron khusus yang berada di bawah Wing Pendidikan 100/Terbang (Wingdik 100/Terbang) yang berada di Lanud Adisutjipto. Diketahui, tim penerbang Jupiter terdiri atas 7 orang yang terdiri dari seorang leader, seorang assistant leader, dan 5 orang pilot penerbang (wingman). Namun, terdapat 63 personel di balik layar yang meliputi Kapten Pnb. Finandika Nur Rasyid sebagai narator, tim teknologi, operasional, medis, hingga teknisi.

Baca juga artikel terkait TNI AU atau tulisan lainnya dari Sandra Gisela

tirto.id - News
Kontributor: Sandra Gisela
Penulis: Sandra Gisela
Editor: Abdul Aziz