Menuju konten utama

Pertumbuhan Asuransi Jiwa Minus 11,39 Persen per September 2020

Industri asuransi jiwa dan umum mengalami pertumbuhan minus hingga mendekati akhir tahun.

Ilustrasi Asuransi Kesehatan. foto/istockphoto

tirto.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan premi industri asuransi mengalami perlambatan.

Per September 2020 pertumbuhannya minus atau terkontraksi 11,39 persen, lebih buruk dari posisi Juli tahun sama yang terkontraksi 10,69 persen untuk asuransi jiwa maupun Agustus yang hanya kontraksi 9,3 persen.

“Premi asuransi jiwa masih mengalami kontraksi 11,39 persen (September 2020). Agustus 2020 minus 9,3 persen,” ucap Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam konferensi pers virtual Perkembangan Kebijakan dan Kondisi Terkini Sektor Jasa Keuangan, Senin (2/11/2020).

Disamping itu, nasib asuransi umum yang menaungi urusan kendaraan, rumah, dan aset juga sama, pertumbuhan preminya memburuk. Per September 2020 angkanya terkontraksi 3,25 persen. Posisi ini lebih buruk dari posisi Juli 2020 yang masih tumbuh 2,22 persen.

“Pertumbuhan premi umum dan reasuransi masih terkontraksi yakni 3,25 persen. Agustus 2020 kemarin sebesar minus 0,2 persen,” ucap Wimboh.

Di tengah pelemahan premi asuransi, indikator kesehatan sebuah industri untungnya tercatat relatif membaik per September 2020. Indikator Risk Based Capital (RBC) asuransi jiwa misalnya naik tipis dari 506 persen di Agustus 2020 menjadi 507 persen di September 2020.

Beda dengan asuransi jiwa, RBC asuransi umum tercatat turun per September 2020. Dari 330,5 persen di Agustus 2020 menjadi 324,9 persen di September 2020.

“RBC asuransi jiwa dan umum masing-masing 506 persen dan 330 persen jauh di atas ambang batas ketentuan 120 persen,” ucap Wimboh.

Situasi Indonesia saat ini masih dalam pandemi Corona yang belum ada obat atau vaksinnya. Hal ini memicu pergerakan orang berkurang dan berdampak buruk bagi perekonomian nasional.

Baca juga artikel terkait INDUSTRI ASURANSI atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Bisnis
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Zakki Amali
-->